Henky Lasut/Eddy Manoppo Raih Juara Dunia Bridge
Dalam kejuaraan yang digelar 15-25 Oktober lalu itu, Henky/Eddy meraih gelar juara dunia di kategori pasangan senior.
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Atlet bridge tanah air, Henky Lasut/Eddy Manoppo meraih gelar juara dunia di kejuaraan dunia bridge 14th Red Bull World Bridge Series di Sanya Hainan,Tiongkok. Dalam kejuaraan yang digelar 15-25 Oktober lalu itu, Henky/Eddy meraih gelar juara dunia di kategori pasangan senior. Ini merupakan gelar untuk pertama kali yang direbut atlet Indonesia tersebut setelah berkiprah di dunia bridge sejak tahun 70-an.
Dalam laga final yang digelar dalam 8 sesi, pasangan Henky/Eddy awalnya bercokol di peringkat kedua. Bahkan posisi tersebut tetap mereka duduki hingga sesi ketujuh. Namun pada sesi kedelapan, Henky/Eddy mampu mengungguli lawan-lawannya dan berhasil meraih gelar juara dunia.
Dalam daftar urutan juara dunia Henky/Eddy unggul dengan 55,33 persen, disusul pemain Amerika, Lall Hemant/Milner Reese 54,72 persen. Ditempat ketiga diduduki atlet Polandia, Kowalski Apolinary/Romanski Jacek 54,47 persen dan atlet asal Kanada, Jacob/Czyzowicz Jurek 54,08 persen.
Menurut Ketua Umum PB GABSI, Ekawahyu Kasih, kemenangan Henky/Eddy di kejuaraan dunia merupakan kejutan karena pasangan tersebut tidak ditargetkan meraih gelar juara dunia.
"Pasangan ini memang pasangan terbaik Indonesia, mereka sudah berpasangan sejak tahun 70-an dan menjadi atlet yang disegani oleh atlet papan atas dunia. Saya yakin mereka bisa masuk final tapi tidak ditargetkan juara. Ini menjadi kejutan buat kami," ujar Ekawahyu.
Kata Ekawahyu awalnya yang diprediksi bisa meraih hasil baik adalah di kategori tim senior. "Target awal kami untuk tim senior adalah lolos semifinal tapi mereka sudah tersisih di babak perempatfinal," ujar Ekawahyu.
Selain pasangan putra kategori senior di pasangangan putri atas nama Dewi Suci Amita/Murniati Kristina Wahyu juga membukukan sejarah baru di dunia bridge. Mereka mampu meraih peringkat 3 dunia di kejuaraan dunia.
Dewi/murniati sempat menduduki peringkat 4 sampai sesi ke 7 final putri. Tapi di sesi 8 mereka mampu memperbaiki peringkat dan meraih juara 3 dunia.
"Ini merupakan prestasi terbaik pasangan putri Indonesia di Kejuaraan dunia. Sebelumnya mencapai 10 besar saja sangat sulit," ujar Ekawahyu.
Lebih lanjut ekawahyu mengatakan bahwa di sektor tim putri, atlet Indonesia juga mampu meraih peringkat tiga dunia. Di kejuaraan kali ini tim Indonesia diperkuat oleh Rury Andhani, lusje Olha Bojoh, Suci Amita Dewi, Kristina Wahyu Murniati, Conny Sumampouw, Julita Grace Tueja dan Veterano Sitompul.
Dalam perjalanannya tim putri Indonesia mampu menyingkirkan tim tangguh seperti Belanda di babak peremapt final, namun di babak semifinal tim Indonesia harus mengakui kehebatan tim China.