Maria Kristin Pantau Pemain Tunggal Putri
Maria Kristin yang menjadi juri di lapangan 1, 2 dan 3 itu mengatakan bahwa saat ini mencari bibit pemain putri sangat sulit.
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo dari Kudus
TRIBUNNEWS.COM,KUDUS - Pelatih bulutangkis PB Djarum yang juga mantan pebulutangkis nasional, Maria Kristin Yulianti, mengaku lebih fokus memantau pemain putri di ajang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2014. Maria Kristin yang menjadi juri di lapangan 1, 2 dan 3 itu mengatakan bahwa saat ini mencari bibit pemain putri sangat sulit.
"Karena tidak banyak pemain putri yang mau cape. Jadi atlet bulutangkis itu harus siap cape dan tidak sebentar, capenya cukup lama sampai dia mencapai juara di tingkat senior dan internasional," ujar Maria Kristin ketika ditemui di GOR Jati, Kudus, Juma (5/9/2014) pagi.
Lebih lanjut Maria Kristin mengatakan bahwa dalam menjaring atlet potensial di ajang Audisi Djarum memang tidak mudah. Dia harus fokus memperhatikan permainan peserta audisi satu-persatu.
"Karena saking banyaknya peserta jadi suka ada yang terlewat. Tapi biasanya saya lebih fokus memantau permaian peserta di tahap ke 2 penyaringan karena dit ahap itu sudah terlihat permainan mereka," ujar Maria Kristin.
Maria yang merupakan peraih perunggu Olimpiade Beijing 2008, mengatakan bahwa di eranya, dia juga mengikuti ajang Audisi serupa. Tapi saat itu Maria harus menyertakan prestasi diri.
"Seperti pernah juara di turnamen apa saja. Saat saya dulu jumlah pesertanya juga tidak sebanyak sekarang. Kalau ajang Audisi Djarum 2014 lebih kepada memasyarakatkan olahraga bulutangkis jadi masih banyak anak-anak yang baru bisa mukul sudah ikut audisi. Jadi mereka juga bisa melihat jika ingin jadi atlet memang harus serius berlatih," ujar Maria.