Rabu, 1 Oktober 2025

Christian Hadinata Berharap Sektor Putri Juga Diperhatikan

Kata Christian saat ini Indonesia merindukan adanya Susi Susanti yang lain yang mampu meraih gelar bergengsi dunia lagi.

Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
badmintonindonesia.org
Christian Hadinata 

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Murtopo dari Kudus

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sektor putri di cabang olahraga bulutangkis dalam dua dekade belakangan ini terus terpuruk. Setelah Susi Susanti, belum ada lagi tunggal putri Indonesia yang mampu meraih juara dunia dan juara olimpiade.

Atas ketertinggalan di sektor putri tersebut pada Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang digelar PB Djarum di GOR Jati, Kudus, Jawa Tengah, pihak panitia akan menitik beratkan pemantauan pada sektor putri disamping sektor putra yang selama ini selalu mendominasi.

"Di sektor tunggal putri atlet kita memang tertinggal sangat jauh dengan kompetitior mereka. Kami berharap tahun ini tim penilai bisa fokus ke tunggal putri dan ganda putri," ujar Christian Hadinata, legenda bulutangkis Indonesia kepada wartawan di GOR Jati, Kudus, Jawa Tenga.

Kata Christian saat ini Indonesia merindukan adanya Susi Susanti yang lain yang mampu meraih gelar bergengsi dunia lagi. Kemenangan Carolina Marin di ajang kejuaraan dunia bulutangkis beberapa waktu lalu membuka mata semua pihak bahwa tidak ada yang tidak mungkin.

"Spanyol yang selama ini tidak ada dalam peta perbulutangkisan dunia kini menambah gelar juara dunia mereka. Sebelumnya Spanyol menjadi juara dunia di sepakbola, tenis dan Moto GP," ujar Christian.

Sementara itu Susi Susanti mengaku percaya bahwa di tengah keterpurukan bulutangkis Indonesia, terutama di sektor putri pasti ada bibit-bibit baru bulutangkis Indonesia yang kembali bisa berjaya. "Minat atlet muda untuk ikut audisi ini cukup tinggi dan saya percaya dari audisi ini kedepan akan ada bibit-bibit bulutangkis Indonesia yang kembali berjaya," ujar Susi Susanti.

Kata Susi selain aspek fisik aspek mental bertanding juga harus diperhatikan oleh para pemandu bakat. Karena selama ini atlet Indonesia sudah kalah sebelum bertanding jika berhadapan dengan atlet yang peringkatnya lebih tinggi atau menghadapi atlet China.
"Kemenangan Carolina Marin atas Li Xuerui di kejuaraan dunia harus menjadi motivasi atelt putri Indonesia bahwa siapaun bisa mengalahkan pemain peringkat satu dunia," ujar Susi Susanti.

Sumber: Super Skor
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved