Piala Thomas dan Uber 2014
Indonesia Tak Terbebani Status Unggulan Pertama
Sejak ajang Piala Thomas 2004 di Jakarta hingga 2012 di Wuhan, China, tim Negeri Tirai Bambu mempertahankan Piala Thomas.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Manajer tim Piala Thomas Indonesia, Christian Hadinata, mengaku tim beregu putra tak terbebani status unggulan pertama di ajang perebutan supremasi beregu putra, Piala Thomas 2014.
Pada kejuaraan beregu yang bakal digelar pada 18-25 Mei di New Delhi, India, Tommy Sugiarto dan kawan-kawan paling difavoritkan untuk merebut Piala Thomas. Namun, mantan pebulutangkis Indonesia itu berpendapat kondisi sebagai unggulan seharusnya tidak dijadikan beban.
“Kalau di kejuaraan beregu, juara bertahanlah yang seharusnya lebih terbebani untuk mempertahankan gelar. Dalam hal ini, China-lah yang pressure-nya lebih tinggi ketimbang Indonesia,” kata Christian kepada Badmintonindonesia.org.
China, juara bertahan Piala Thomas dalam 10 tahun terakhir. Sejak ajang Piala Thomas 2004 di Jakarta hingga 2012 di Wuhan, China, tim Negeri Tirai Bambu mempertahankan Piala Thomas. Namun, pada Piala Thomas 2014, China berada di daftar unggulan kedua di bawah Indonesia.
“Predikat rangking satu didapat dari prestasi masing-masing pemain di turnamen individu. Jadi saya rasa predikat juara bertahan di turnamen beregu seharusnya lebih berat,” tuturnya.
Pada tahun, tim Piala Thomas Indonesia memiliki banyak andalan. Di nomor tunggal putra ada Tommy Sugiarto yang kini menempati peringkat empat dunia.
Sedangkan pasangan Hendra/Ahsan yang bercokol di puncak rangking dunia akan menjadi senjata di nomor ganda putra, diperkuat oleh Angga Pratama/Rian Agung Saputro yang kini menempati peringkat tujuh dunia.