Kasih Hanggoro Antara Motor Besar & Berkuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasih Hanggoro ternyata bisa sama-sama fokus untuk menikmati dua kesukaannya.

Pemilik Universitas Budi Luhur (UBL) ini pada hari yang sama bisa 'enjoy' untuk berputar-putar dengan motor besarnya, dan kemudian singgah ke kampusnya di kawasan jalan Ciledug Raya, Kebayoran Lama, untuk menunggangi 'Charlotte', salah satu dari enam kuda kesayangannya yang ditaruh di ruangan terbuka di sana. UBL boleh berbangga menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki klub berkuda.

Terkait dengan motor besar, Kasih Hanggoro belakangan ini tampak lebih rajin berkumpul dengan teman-teman seperkumpulannya. 'The Mercenaries never die'--begitu suatu kali dia menuliskan status di 'blackberry'-nya, untuk melengkapi foto bersama dirinya dan beberapa sohib diantara motor-motor besar mereka.

"Kami dalam persiapan tur ke Bosnia, Herzegovina, Kroasia, dan Hungaria. Ini lagi latihan dulu, masih pantes nggak gitu," ungkap Kasih Hanggoro, yang 17 Maret depan tepat berusia 44 tahun. Tur motor besar ini hampir rutin dilakukan Aang atau KH, dua sapaan akrabnya, dalam beberapa tahun terakhir. Tahun silam KH bersama klubnya, yang sebagian dari anggotanya adalah teman-temannya semasa SMP atau SLTA, mereka tur ke beberapa negara Eropa barat.

KH dikenal sering melakukan hal-hal yang tak terduga. Masih ingat kalau pada awal 2009 dan 2011 dia ikut Reli Dakar? Dia salah satu dari segelintir Anak Bangsa yang mencoba menorehkan prestasi dan nama baik tanah airnya dengan berpartisipasi pada ajang akbar otomotif yang sebelumnya dikenal dengan nama Reli Paris-Dakar itu.

"Alhamdulillah kita sudah pernah mencoba, jadi tak sampai penasaran lagi. Saya senang sebab setelah itu nama Universitas Budi Luhur juga makin dikenal," KH tersenyum mengenang dua kali keikutsertaannya di Reli Dakar itu. Nama UBL, dan 'Top One' yang ikut menjadi sponsor, tentu saja diterakan di tunggangan besinya kala itu.

Masih terkait dengan hal tak terduga, bulan lalu KH mengaku baru menjalani dua pekan meditasi yang menyenangkan di Chiangmai, Thailand.

Di sana KH melakukan 'penjelajahan' batin bersama puluhan peserta lain dari berbagai negara, lintas agama pula. Hampir dua minggu di sana tak ada yang dilakukan mereka kecuali meditasi, meditasi, dan meditasi.

"Saya tak ngelakuin atau mikirin apa-apa, mencoba lepas saja," ujar Aang atau KH ini.

WARMBLOOD

Tentu saja saat meditasi itu KH juga sama sekali tak menyesali diri karena kini juga bisa 'tune in' untuk menggeluti olahraga berkuda. Dia punya 20-an kuda equestrian atau ketangkasan, yang enam diantaranya baru didatangkannya dari Belanda dan Jerman. KH sendiri yang datang ke Belanda untuk membeli kuda-kuda tangguh keturunan 'Warmblood' itu, sebelum keberangkatannya ke Chiangmai.
"Saya datangi beberapa klub-klub di sana, kalau harganya ada yang cocok, klita langsung negosiasi. Alhamdulillah kuda-kuda warmblood yang saya dapat harganya tidak terlalu mahal karena saya bilang untuk perguruan tinggi," kata KH yang hampir dua minggu mencari-cari
'Warmblood' yang ideal di Belanda.
Sebagian dari 'Warmblood' asal Belanda dan Jerman itu masih dilabeli nama masing-masing, termasuk kuda hitam tangguh dan tinggi besar 'Comfortable'. KH hanya menambahkan angka-6 dibelakangnya, sebagai pengingat pada salah satu tembang Pink Floyd kesukaannya,

'Comfortable-6'

'Comfortable-6', atau 'Lady Black' dan kuda-kuda handal dari Universitas Budi Luhur Stable milik Aang atau KH ini kembali akan unjuk kepiawaian di 'Arthayasa Derby' yang digelar Sabtu-Minggu (15-16/2/2014) mendatang di Arthayasa Stable, Ciganjur. "UBL atau JBS pasti berpartisipasi, hanya siapa-siapa dan dengan kuda-kuda apa, kita akan tentukan satu atau dua hari ini," jelas KH.
JBS adalah akronim dari Julian/Justin Bongsoikrama Stable--diambil dari nama kedua putranya. (tb)