Pacuan Kuda Pulomas Siap Sambut AEK Memorial 2
Pulo Mas selama ini nyaris identik dengan pacuan kuda. Kenyataannya, di sini memang hampir setiap bulan ada perlombaan pacuan kuda.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pulo Mas selama ini nyaris identik dengan pacuan kuda. Kenyataannya, di sini memang hampir setiap bulan ada perlombaan atau pacuan kuda. Pekan depan, arena pacuan kuda Pulo Mas kembali akan disemarakkan dengan kehadiran puluhan kuda terbaik dari berbagai perkumpulan atau stable di tanah air.
Namun, keberadaan kuda-kuda tersebut di sana bukan untuk beradu cepat dalam sebuah perlombaan. Akan tetapi, 'mengadu' ketangkasan dan ketrampilan dalam menguasai beberapa rintangan.
Tepatnya, pada Jumat hingga Minggu (14-16/6/2013) pekan ini, tersaji di arena pacuan kuda Pulo Mas sebuah ajang persaingan kuda-kuda equestrian bergengsi mengenang tokoh berkuda nasional Albert Evert Kawilarang. Ini adalah turnamen AEK Memorial ke-2, setelah yang pertama pada awal Maret lalu di Arthayasa stable. Akan tetapi, AEK Memorial 2 adalah seri ke-4 dari Kejurnas Equestrian Indonesia (EQINA).
"Saya kira memang atlet atau rider-rider terbaik EQINA tak sabar untuk segera berkompetisi di Pulo Mas ini," ungkap Bibit Sucipto, Kabid Binpres EQINA, Kamis (6/6/2013).
Turnamen AEK Memorial-2 memang bisa menjadi pusat perhatian para pelaku equestrian nasional mengingat mayoritas rider dan kuda terbaik equestrian bergabung di klub-klub anggota EQINA. Apalagi, para rider terbaik EQINA sebelumnya tampil mengesankan pada pelatihan terpadu di Anantya Riding Club, Gunung Putri.
Di situ, para rider andalan EQINA bisa melampaui nomor-nomor baru satu tingkat di atas spesialisasi masing-masing, misalnya dari 130 cm ke 140 cm. Kegiatan di Anantya dijadikan 'pemanasan' menuju AEK Memorial-2. Di sisi lain, jajaran pengurus EQINA-Pordasi harus bekerja keras untuk membuat 'venues' equestrian di lingkungan arena pacuan kuda Pulo Mas ini. Kerja keras tersebut khususnya dalam membuat 'course' atau lapangan baru yang berada di bagian samping arena pacuan kuda.
Menurut keterangan Bibit Sucipto, pembuatan 'course' untuk AEK Memorial-2 ini dilakukan tak sampai sepekan. Ini juga karena 'course' tersebut dibuat di atas lahan yang sebelumnya memang pernah dijadikan ajang persaingan equestrian juga, yakni Vazia Grand Prix, yang digelar 2010.
Karena sudah cukup lama, Masalahnya, karena sudah cukup lama, 'course'-nya sudah kembali ditumbuhi rumputan dan berkubang di sana-sini. Sementara 24 Pembuatan kembali 'course' berukuran 90 x 45 meter untuk lomba 'dressage' dan 'show jumping' bagi kuda-kuda dan rider terbaik equestrian ini dilakukan secara marathon sepekan terakhir.
Bibit Sucipto bahkan ikut terjun langsung. Beberapa rider, seperti Ardi Hapsoro, Abel Pelealu, Galih Rasyono, menyaksikan proses pengerjaannya.
"Sayang kalau hanya untuk AEK-2, mesti ada event lain sehingga 'course'-nya tetap terawat," komentar Sidiq Priyatma, ayah Galih Rasyono. Menurut Bibit, 'course' di Pulo Mas ini kemungkinan akan menjadi 'venues' bagi seri terakhir kejurnas EQINA, yakni melalui gelaran AEK Memorial-3, Desember mendatang.