Selasa, 30 September 2025

Vettel Tak Menyesal Membangkang Perintah Tim

Juara dunia Formula satu asal Jerman, Sebastian Vettel menegaskan bahwa dirinya memang telah meminta maaf pada tim Red Bull

zoom-inlihat foto Vettel Tak Menyesal Membangkang Perintah Tim
net
Mark Webber dan Sebastian Vettel

TRIBUNNEWS.COM – Juara dunia Formula satu asal Jerman, Sebastian Vettel menegaskan bahwa dirinya memang telah meminta maaf pada tim Red Bull, namun dia sama sekali tidak menyesali telah mengabaikan perintah tim demi memenangkan balapan di Malaysia. Alasannya dia dikontrak dan dibayar sebagai pembalap Red Bull adalah untuk menang dan juara.

"Tak ada lagi yang perlu dikatakan lagi sebenarnya. Saya tak menyesal karena menang, saya pikir itulah kenapa orang-orang di tim ini merekrut saya sebagai pembalap nomor satu, dan demi meraih kemenangan inilah saya berada di sini. Saya suka balapan, seperti itulah tindakan yang harus dilakukan," kata Vettel.

Ia mengakui memang sempat meminta maaf karena tak menggubris perintah bosnya saat balapan Malaysia. Ia memilih memberontak tak mematuhi perintah tim itu untuk bisa meraih kemenangan dan caranya di antaranya dengan menyalip Mark Webber. Meskipun, duel dua pembalap tim juara itu akhirnya membuat rekan setimnya, Mark Webber marah dan mereka bertengkar.

"Saya meminta maaf kepada tim, langsung setelah balapan. Setelah itu saya meminta maaf telah memposisikan diri saya di atas tim, padahal maksud saya tak seperti itu," kata pembalap berusia 25 tahun itu saat wawancara dengan sponsor Infinity menjelang balapan F1 di Cina.

Di Sepang, Vettel sempat diperintahkan untuk berada di belakang pembalap Australia yang juga rekan setimnya, Mark Webber pada balapan bulan lalu di Sepang. Dua pembalap itu diminta untuk menjaga kondisi bannya dan juga bahan bakarnya untuk bisa memastikan mencetak kemenangan satu-dua.

Webber sangat marah ketika Vettel mengabaikan instruksi untuk menahan posisinya bahkan dia berusaha keras menyalipnya. Setelah balapan, Webber sempat mengangkat bahu pada Vettel dan mereka sempat diskusi soal kode perintah "Multi-21".

Kode yang artinya mobil kedua berada di depan mobil pertama itu seharusnya Vettel berada di posisi di bawah Webber. Tapi itu diabaikan.

Pertengkaran yang terjadi di Sepang itu mengingatkan insiden yang membuat dua pembalap Red Bull celaka saat di Istanbul 2010. Ketika mereka bersaing ketat untuk bisa menang namun kecelakaan yang mereka alami.

Drama dan kontroversi di Sepang telah meyedot perhatian banyak orang pada tim Red Bull. "Secara keseluruhan, saya pikir kami telah bekerja dengan sangat baik, dan ban yang dipakai juga memuaskan. Saya pikir semua orang lupa dengan hal itu, sayangnya yang ada di kepala mereka adalah bagaimana perlombaan berakhir," kata Vettel.

Terkait dengan balapan F1 Cina yang akan digelar akhir pekan ini, Vettel mengatakan masih perlu mempelajari kondisi trek dan situasinya. "Kami sudah belajar sedikit dari dua balapan awal musim ini. Balapan di Cina akan berbeda lagi. Saya pikir kita semua sekarang ini masih dalam proses belajar," katanya.

Di klasemen sementara, Vettel di puncak klasemen pembalap dengan raihan 40 poin. Di peringkat kedua, ditempati pembalap Lotus, Kimi Raikkonen, sedangkan di peringkat ketiga, Mark Webber. (Tribunnews.com/mba)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved