Australia Open 2013
Kimiko Date Petenis Tertua di Australia Open
Melihat penampilannya yang energik, orang awam pasti tak menyangka Kimiko Date-Krumm sudah berusia 42 tahun
TRIBUNNEWS.COM – Melihat penampilannya yang energik, orang awam pasti tak menyangka Kimiko Date-Krumm sudah berusia 42 tahun. Hampir semua lawan yang dihadapinya sekarang berusia 20 tahun lebih muda. Menurutnya, bahkan ibu dari lawan-lawan mereka banyak yang sebaya dengannya. Ternyata, resep sehat ala Kimiko tak terlalu rumit, dan bisa dijalankan oleh banyak orang.
Pada usia 42 tahun, Kimiko Date-Krumm masih berlaga di ajang sekelas Grand Slam. Sekali pun langkahnya terhenti di babak ketiga Australia Open setelah kalah dari petenis 21 tahun asal Serbia, Bojana Jovanovski 2-6 6-7, toh tetap saja apa yang dilakukan petenis putri asal Jepang ini mengundang decak kagum.
Ya, 42 tahun, dimana rata-rata pada usia tersebut orang-orang sudah pensiun dari aktivitas fisik tinggi, dimana kebanyakan justru mulai terserang aneka penyakit tanda penuaan seperti rematik, diabetes dll, Kimiko justru dengan gagahnya tetap berlari mengejar bola, mengayunkan raket.
Bahkan Kimiko sendiri mengaku terheran-heran dengan kekuatan yang dimilikinya. "Ini sebuah keajaiban," katanya dikutip Tribunnews.com dari AP, kemarin. Inilah turnamen grand slam ke-43 yang diikuti --dan ia menjadi perempuan tertua yang pernah berkiprah di sepanjang sejarah Australia Open. "Rival" terdekatnya adalah petenis Hongaria, Greta Arn yang berusia 33 tahun, dan sudah tersingkir di babak pertama.
Kimiko saat ini berada di peringkat 100 WTA. Namun ia menciptakan kejutan di babak pertama dengan mengalahkan peringkat 12 WTA, Nadia Petrova --yang berusia 30 tahun-- 6-2 6-0. Walhasil, di gelaran Australia Open kali ini dia jadi sasaran para wartawan yang ingin mengatahui resep awet muda sang petenis dari negeri matahari terbit ini.
"Tak ada yang spesial. Saya tidur cukup, banyak minum air putih, dan menjaga makanan agar seimbang. Makan tak terlalu kenyang, tapi juga tak melakukan diet yang menyengsarakan. Semuanya biasa saja," katanya.
Kimiko yang menikahi pembalap Jerman, Michel Krumm, sempat 12 tahun pensiun dari tanis, dan kembali ke lapangan pada 2008. Saat memutuskan mengayun raket kembali, ia tak pernah berpikir bisa bermain di level Grand Slam. "Jadi, ya ini keajaiban. Saya sendiri merasa terheran-heran," katanya.
Ia mengingat kembali percakapan dengan rekan-rekan segenerasinya yang sekarang sudah pensiun seperti Steffi Graf, maupun Lindsay Davenport --yang pensiun tahun lalu, dan kini jadi ibu rumah tangga. "Mereka selalu bilang 'kamu gila' itu selalu yang diucapkan oleh mereka. 'Kamu gila'" ujarnya menirukan ucapan teman-temannya sambil tertawa. "Tapi mereka sangat mendukung saya."
Hasil terbaik yang dicapai Kimiko di Australia Open adalah ketika mencapai semifinal pada 1994. Karier tertingginya diraih pada 1994 ketika berhasil menempati peringkat empat WTA.
Ia mengaku kesulitan bersaing dengan generasi sekarang yang sangat fanatik dengan latihan kebugaran. Konsekuensinya, permainan tenis era sekarang, katanya, lebih mengandalkan tenaga alih-alih teknik permainan.
"Setiap saat saya pergi ke gym, para petenis muda itu pasti sudah berada di sana, bahkan sebelum mereka bertanding, maupun setelah bertanding. Mereka melakukan begitu banyak latihan fisik. Karena itulah, tenis berubah pesat dari 10 atau 20 tahun lalu," katanya.
Ia menyebutkan, saat Graf memenangi 22 gelar juara Grand Slams pada era 1980 dan 90, permainan saat itu lebih menyangkut soal teknik. "Tapi sekarang semuanya menyangkut kecepatan, dan tenaga," ujarnya seraya mengambil contoh pada pukulan servis petenis putri Amerika Serikat, Serena Williams yang bisa mencapai 128 mph atau 206 km/jam.
Tersingkir di nomor tunggal, bukan berarti Kimiko lantas berleha-leha. Ia masih bermain di nomor ganda bersama pasangannya asal Spanyol, Arantxa Parra Santonja. Frase 'istirahat' sepertinya nyaris tak ada dalam kamus hidup petenis kelahiran Tokyo, Jepang, 28 September 1970 ini.
Setelah berlaga di Melbourne ini, ia berencana kembali ke Jepang selama beberapa hari sebelum terbang lagi menuju agenda turnamen berikutnya yakni Pattaya Open di Thailand, Fed Cup, Memphis, Brasil, Indian Wells, Miami, Meksiko.
Apakah ia pun berencana untuk tampil lagi di Australia Open tahun depan? "Saya akan mencoba yang terbaik," katanya. (Tribunnews/den)