Tingkatkan Prestasi, Pelatnas Cipayung Bentuk Dua Skuat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) dipastikan akan melakukan perubahan pelatnas Cipayung.

Salah satu perubahan yang dilakukan adalah membentuk dua tim atlet utama dan pratama yang mempertegas level pembinaan atlet nasional. Program tersebut didukung dengan Sport Science yang diterapkan supaya dapat meningkatkan prestasi pemain.

Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, mengatakan pembentukan tim atlet utama dan pratama dilakukan untuk meningkatkan prestasi.

"Dalam rangka meningkatkan prestasi, PB PBSI harus berani membentuk tim utama dan pratama. Kedua tim itu akan diawasi oleh satu pelatih kepala. Misalnya kepala pelatih tunggal putra, tunggal putri, dan seterusnya," katanya ditemui di Pelatnas Cipayung, Jumat (28/12/2012).

Menurut Rexy, selama ini yang terjadi di Pelatnas Cipayung, atlet hanya dikategorikan sebagai atlet senior dan junior. Namun di lapangan
menjadi tidak jelas dan semua menjadi satu.

"Seharusnya level atlet membedakan target masing-masing atlet tersebut begitu juga program mereka sehingga program pelatnas berjalan sesuai tujuan. Contohnya Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro jangan disamakan dengan pemain pratama seperti, Shesar Hiren Rustavito," ujarnya.

"Kalau pemain sekelas Simon Santoso targetnya sudah harus setara dengan pemain kelas dunia seperi Lin Dan dan Lee Chong Wei," katanya.

Pembentukan dua tim atlet utama dan pratama ditunjang dengan Sport Science yang tujuannya supaya dapat mengetahui kekurangan diri sendiri maupun lawan lewat analis performa yang sulit ditangkap lewat mata telanjang.

Sport Science sendiri merupakan disiplin yang mempelajari ilmu pengetahun dan teknik dengan meningkatkan performa pada olahraga. Sport Science menggabungkan beberapa aspek seperti psikologi, fisiologi, kontrol motorik, nutrisi, diet, analisa performa, dan sebagainya.