Tabrakan Maut Simoncelli
Giacomo Agostini: Sic Memang Cinta Balap Motor
Legenda balap motor asal Italia, Giacomo Agostini, mengungkapkan kesedihannya atas tragedi Marco Simoncelli
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Legenda balap motor asal Italia, Giacomo Agostini, mengungkapkan kesedihannya atas tragedi di Sirkuit Sepang, Minggu (23/10), di mana salah satu pebalap motor kebanggaan Italia, Marco Simoncelli, menghembuskan nafas terakhirnya.
Agostini mengaku tak bisa berbicara banyak mengenai perasaannya kala mendengar kabar duka yang datang dari perhelatan MotoGP Malaysia itu. Ia hanya merasa seorang pemuda bertalenta tinggi harus pergi untuk selamanya karena sesuatu yang dicintainya, balap motor.
"Anda tak bisa menemukan kata-kata yang tepat dalam situasi seperti ini. Anda hanya bisa memikirkan tentang pebalap muda yang kehilangan nyawanya karena berpartisipasi dalam olah raga yang dicintainya," ungkap legenda balap era tahun 60'an dan 70'an itu seperti dilansir GPone.com.
Pebalap yang tujuh kali menjadi juara di kelas 350cc dan delapan kali juara di 500cc itu mengakui bahwa insiden tragis yang terjadi di Sepang memang tak bisa dihindari. Agostini yakin performa ban adalah faktor penting dalam peristiwa tersebut.
"Ini adalah kecelakaan tragis dan tak bisa dihindari, tetapi ban memainkan peran dalam kejadian ini. Kami para pebalap adalah orang-orang yang selalu mendorong performa yang lebih baik dari ban, menginginkan mereka mencapai puncak dari awal hingga akhir balapan. Mungkin akan lebih baik untuk mengambil langkah mundur ketika ban akan mengalami degradasi di setiap lapnya, dengan waktu lap yang semakin melambat," papar Agostini.
Ketika ditanya mengenai sosok Simoncelli, Agostini menjawab, "Ia masih muda. Pribadi luar biasa yang berjanji datang dan mengunjungi saya di Bergamo musim dingin ini. Pacarnya dari sini, dan saya menantikan kesempatan untuk melihatnya."