Respon Agus Kuncoro dan Produser Soal Kabar Film Jembatan Shiratal Mustaqim Tidak Bisa Tayang
Agus Kuncoro menegaskan bahwa Jembatan Shiratal Mustaqim tidak dibuat untuk menyindir siapa pun, melainkan sebagai pengingat moral bagi siapa saja
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang penayangannya, film Jembatan Shiratal Mustaqim mendadak jadi perbincangan panas di media sosial.
Sejumlah warganet menuding film garapan Dee Company itu menggiring opini dan menyebar ketakutan lewat tema moral dan dosa korupsi yang diangkatnya.
Tak hanya itu, muncul pula rumor bahwa film tersebut terancam batal tayang karena dianggap menyinggung pihak tertentu, terutama pejabat koruptor.
Namun, tudingan tersebut langsung dibantah oleh pihak produksi dan pemeran utamanya, Agus Kuncoro.
Agus menegaskan bahwa Jembatan Shiratal Mustaqim tidak dibuat untuk menyindir siapa pun, melainkan sebagai pengingat moral bagi siapa saja.
“Kami tidak menuding siapa pun. Film ini hanyalah cermin," kata Agus Kuncoro di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025).
Baca juga: Film Jembatan Shiratal Mustaqim Tayang 9 Oktober 2025, Ini Sinopsis dan Jadwal Tayang Perdananya
"Kalau ada yang merasa tersindir, mungkin karena mereka melihat pantulan diri sendiri,” lanjut Agus
Sementara itu, produser Dheeraj Kalwani memastikan bahwa kabar soal ancaman penghentian penayangan tidak benar.
Ia menilai isu tersebut muncul karena film ini menyentuh tema yang sensitif namun relevan dengan realitas sosial saat ini.
“Kebenaran tidak bisa dibungkam. Penonton berhak melihat kisah ini apa adanya,” tegas Dheeraj Kalwani.
Komentar negatif netizen di media sosial justru membuat film ini jadi pusat perhatian, dan menaikkan antusiasme publik.
Tagar #JembatanShiratalMustaqim dan #KebenaranTakBisaDibungkam kini ramai berseliweran di platform X (Twitter) dan Instagram.
Hal ini karena warganet diduga sudah mulai geram dengan tingkah laku pejabat yang sering korupsi.
Jembatan Shiratal Mustaqim sendiri mengusung genre horor spiritual yang memadukan ketegangan dengan pesan moral.
Kisahnya berpusat pada Alim Budiman (Agus Kuncoro), seorang pejabat korup yang meninggal dunia dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat.
Melalui perjalanan di alam setelah mati, film ini menyuguhkan refleksi tajam tentang dosa, keadilan, dan harga dari sebuah kekuasaan.
Film ini dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 9 Oktober 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.