Kabar Artis
Bongkar Buzzer Bayaran Pemerintah Rp150 Juta, Jerome Polin Tak Takut Dimusuhi Rekan demi Keadilan
Jerome Polin bongkar tawaran buzzer Rp150 juta, tegaskan lebih pilih integritas ketimbang kehilangan teman.
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Indonesia tengah dibuat pilu dengan kondisi sosial dan politik yang semakin memanas.
Aksi demonstrasi di Pejambongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025) malam menyisakan duka mendalam setelah seorang driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan, meninggal dunia usai terlindas kendaraan taktis (rantis) milik Brimob.
Peristiwa tragis ini menyulut emosi publik.
Rasa kehilangan dan amarah semakin membara, terlebih ketika muncul kabar mengejutkan bahwa pemerintah diduga menawarkan bayaran fantastis mencapai Rp150 juta untuk sekali unggah konten di media sosial dalam rangka kampanye ajakan damai.
Isu ini mencuat ke permukaan setelah kreator konten sekaligus influencer populer, Jerome Polin, blak-blakan mengungkap adanya tawaran tersebut lewat akun Instagram pribadinya, @jeromepolin.
Padahal, pemilik nama lengkap Jerome Polin Sijabat ini diketahui memiliki banyak rekan artis hingga kenalan di lingkaran parlemen.
Namun, alih-alih bungkam atau ikut arus, Jerome memilih bersuara lantang.
Konten kreator yang terkenal jago matematika ini menegaskan tidak takut kehilangan teman atau bahkan dimusuhi hanya karena membela kebenaran.
“Kalau untuk kebenaran dan keadilan, aku gak takut dimusuhin dan kehilangan teman,” ujar Jerome, dikutip Tribunnews, Sabtu (30/8/2025).
Bagi pria berusia 27 tahun ini, kehilangan teman jauh lebih ringan dibanding kehilangan integritas dan hak asasi manusia.
“Aku lebih milih kehilangan teman daripada kehilangan integritas dan hak asasi manusia,” tandasnya.
Baca juga: Tuai Hujatan Usai Unggah Video Demo Lama, Marshel Widianto Bantah Jadi Buzzer Pemerintah Rp150 Juta
Unggahan Jerome Polin soal Bayaran Buzzer Pemerintah
Jerome Polin beberkan penawaran fantastis sebesar Rp 150 juta untuk sekali unggah konten di media sosial sebagai bagian dari kampanye ajakan damai di akun Instagram pribadinya.
Jerome, yang dikenal dengan gaya komunikasinya yang lugas dan edukatif, menolak tawaran tersebut sekaligus menyinggung soal transparansi penggunaan uang negara.
"Dear agency dan KOL, aku mohon untuk kali ini, jangan korbanin rakyat buat kepentingan kalian sendiri," tegas Jerome dilansir dari akun Instagram miliknya, Jumat (29/8/2025).
Pemilik kanal YouTube bernama Nihongo Mantappu ini menilai tawaran sebesar Rp 150 juta untuk satu unggahan terlalu berlebihan, apalagi jika sumber pendanaannya berasal dari anggaran publik.
Ia menekankan bahwa dana rakyat seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan mendesak, bukan untuk pencitraan semata.
Dalam unggahan lain, Jerome bahkan menyebut bahwa jika dana sebesar itu dialihkan untuk kepentingan guru, maka puluhan pendidik bisa lebih sejahtera.
"Uang rakyat dipake buat bayar buzzer per orang Rp 150 juta, kalau dipake buat naikin gaji guru per orang Rp 10 juta, udah bisa bikin 15 guru hidup sejahtera selama sebulan," imbuhnya.
Pesan ini menuai respons luas dari netizen yang menilai kritik Jerome sejalan dengan keresahan masyarakat.
Jerome mengingatkan agar publik tidak lengah dan terus mengawal transparansi anggaran negara.
Menurutnya, narasi damai seharusnya lahir secara alami dari masyarakat, bukan dibentuk melalui kampanye berbayar.
"Semua lagi susah, kita berjuang bersama, yah? Tolong," tambah Jerome.
Baca juga: Soal Tewasnya Affan Kurniawan, Rieke Diah Pitaloka Minta Presiden Prabowo Evaluasi Kepolisian RI
(Tribunnews.com, Rinanda/Alivio)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.