Ira Wibowo dan Maudy Koesnaedi akan Tampil di Panggung Wayang Orang Gatotkaca
Ira Wibowo memerankan Dewi Pergiwo, sang permaisuri Gatotkaca. Sementara Maudy Koesnaedi dipercaya sebagai Dewi Kunti, ibu dari para Pandawa.
Penulis:
Eko Sutriyanto
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cinta terhadap budaya tak pernah lekang oleh waktu. Dua aktris kenamaan Tanah Air, Ira Wibowo dan Maudy Koesnaedi, kembali menegaskan komitmen mereka terhadap pelestarian seni tradisi.
Keduanya terlibat dalam pegelaran Wayang Orang Gatotkaca, Ksatria dari Pringgondani yang akan digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Minggu (20/7/2025).
Baik Ira dan Maudy sama-sama tampil dalam balutan karakter kuat dan simbolik.
Baca juga: Pentas Wayang Orang Wahyu Makutharama, Hasto PDIP: Ucap Syukur Penugasan Ganjar Jadi Capres 2024
Ira Wibowo memerankan Dewi Pergiwo, sang permaisuri Gatotkaca. Sementara Maudy Koesnaedi dipercaya sebagai Dewi Kunti, ibu dari para Pandawa.
“Merupakan tantangan tersendiri berperan sebagai Pergiwo, karena tidak hanya berakting dan menari, tetapi juga harus menembang. Ini pengalaman yang mendalam secara artistik dan emosional. Saya merasa bahagia bisa terus ambil bagian dalam pelestarian budaya Jawa,” ujar Ira Wibowo saat konferensi pers di Jakarta belum lama ini.

Ira yang juga penggiat tari klasik mengatakan, keterlibatan dalam proyek ini bukan sekadar tampil di panggung, melainkan bentuk nyata pengabdian terhadap warisan budaya leluhur.
Ia pun merasa beruntung bisa berproses bersama komunitas seni seperti Sanggar Gending Enem dan Wayang Orang Bharata yang konsisten mengangkat tradisi dalam format kekinian.
Sementara itu, Maudy Koesnaedi menunjukkan dedikasinya yang tak kalah besar. Meski kini berdomisili di Bali, Maudy tetap aktif mengikuti proses latihan secara daring demi totalitas peran sebagai Kunti.
“Saya senang bisa kembali terlibat. Sejak awal pagelaran Wayang Orang Gending Enem, saya sudah ikut tampil. Kali ini, meskipun saya tinggal di Bali, saya tetap latihan dari jauh lewat video dan voice note. Ini bentuk kecintaan saya pada budaya,” tutur Maudy yang juga mantan None Jakarta itu.
Bagi Maudy, budaya bukan sekadar estetika, melainkan identitas.
“Wayang orang adalah salah satu kekayaan budaya kita yang harus terus dirawat dan dikenalkan pada generasi muda,” ujarnya.
Pagelaran Wayang Orang Gatotkaca, Ksatria dari Pringgondani disutradarai oleh Moch Wahyudi alias Yudhi Bharata, dan menampilkan perpaduan antara seni tari, teater, musik tradisi, dan teknologi visual modern.
Selain Ira dan Maudy, pertunjukan ini juga melibatkan sejumlah tokoh lintas bidang seperti penyanyi Dewi Gita, bankir Alexandra Askandar, dan wartawan senior Ninok Leksono.
Bankir ayu dan canthas, Alexandra Askandar didapuk sebagai Dewi Supraba, bidadari yang dikenal karena kecantikannya yang luar biasa dan dianggap sebagai ratu dari para bidadari lainnya.
“Latar belakang saya bukan penari, namun saya berusaha untuk tampil optimal, tentunya dengan serius berlatih menari." kata Xandra.
Xandra mengaku membaca referensi tentang Dewi Supraba untuk lebih mendalami peran.
Wartawan senior sekaligus penggiat budaya Ninok Leksono berperan sebagai Semar, salah seorang punakawan.
“Berbicara tentang budaya, saat ini wayang kulit diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO pada tahun 2003. Memang Wayang Orang belum, tapi semua kesenian tradisi harus kita jaga," katanya.
Anggota dewan pakar Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia) ini mengatakan, pentingnya upaya pelestarian wayang orang dengan membuat komunitas-komunitas seni budaya.
Sementara penyanyi Dewi Gita tampil sebagai pengrawit.
“Saya orang Sunda yang ingin tahu tradisi budaya Jawa dan ingin belajar seluruh kesenian budaya di Indonesia," kata istri musisi Armand Maulana itu.
Ketua panitia, Leo Widodo, yang juga berperan sebagai Arjuna, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan ruang baru bagi seni tradisi agar tetap hidup dan relevan.
“Generasi muda harus tahu bahwa budaya itu keren. Culture is cool,” tegasnya.
Leo mengatakan, pertunjukan ini menjadi ruang untuk menghidupkan lagi warisan leluhur dan menjembatani lintas generasi.
"Anak muda sekarang harus menyadari bahwa budaya itu keren. Culture is cool!” katanya.
Pendapat Ira Wibowo Rating Gunung Rinjani Drop Jadi Bintang 1 |
![]() |
---|
Bukan Gatotkaca atau Raden Wijaya, Ini Sosok Asli Prajurit Penghancur Tembok China di SUGBK |
![]() |
---|
Ira Wibowo Kehilangan Sosok Ray Sahetapy |
![]() |
---|
Ajil Ditto, Adinda Thomas & Maudy Koesnaedi Perankan Film Aksi Perang 'Believe: The Ultimate Battle' |
![]() |
---|
Kisah Pesawat N250 Karya BJ Habibie, Gagal Mendunia Karena Krisis Moneter |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.