IMUST 2025 Digelar Oktober, Jadi Ruang Kolektif Pecahkan Masalah Industri Musik
Terselenggaranya IMUST 2025, diharapkan bisa menyelesaikan kisruh masalah industri musik saat ini.
Penulis:
Fauzi Nur Alamsyah
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sashana Indonesia secara resmi mengumumkan penyelenggaraan Indonesia Music Summit 2025 (IMUST) yang akan digelar pada Oktober mendatang di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Konferensi ini hadir sebagai bentuk respons terhadap tantangan dan peluang di industri musik Tanah Air.
Founder Sashana Indonesia sekaligus Project Director IMUST, Dhani Pette, menjelaskan bahwa IMUST 2025 digagas sebagai ruang kolektif untuk mendorong kerja sama lintas sektor dalam ekosistem musik nasional.
Baca juga: Data yang Transparan Adalah Kunci Pertumbuhan Industri Musik yang Sehat
“Inisiasi ini tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk memperkuat ekosistem kreatif, melindungi hak cipta, serta merayakan keberagaman budaya Indonesia,” ujar Dhani dalam konferensi pers yang berlangsung di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/7/2025).
Lebih lanjut, Dhani menegaskan pentingnya menciptakan sinergi antara seluruh elemen ekosistem musik mulai dari penulis lagu, penyanyi, produser, label rekaman, manajemen artis, promotor, pekerja event, hingga penyelenggara acara.
Ini menjadi bentuk kepedulian bagi industri musik Tanah Air.
“Ujungnya, goals-nya itu adalah semoga kita bisa memberi masukan untuk regulasi di dunia musik,” imbuhnya.
Dhani menanbahkan perlindungan hak cipta, pemanfaatan teknologi digital, dan pelestarian keberagaman budaya adalah fondasi utama dari IMUST.
“Sashana Indonesia adalah ruang dialog untuk merumuskan kembali tata kelola menuju ekosistem yang lebih baik,” ujarnya.
Sejumlah tokoh hadir dalam konferensi pers tersebut, termasuk Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca (ERK), Direktur Musik Kementerian Ekonomi Kreatif RI Mohammad Amin Abdullah, dan pelaku industri musik Harry “Koko” Santoso, yang memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan IMUST 2025.
“Mari kita bergandeng tangan dalam kebaikan, agar kebaikan dapat menjadi Ibu bagi musik Indonesia,” ucap Harry Koko.
IMUST 2025 dirancang menjadi platform multidimensi yang mencakup berbagai kegiatan seperti workshop, seminar, diskusi panel, pameran, dan pertunjukan musik.
Dukungan kebijakan dari pemerintah, termasuk dalam bentuk insentif bagi musisi dan pelaku industri, disebut sebagai elemen penting untuk mewujudkan visi jangka panjang.
Cholil Mahmud berharap terselenggaranya IMUST 2025, diharapkan bisa menyelesaikan kisruh masalah industri musik saat ini.
"Iya dong harus karena itu inti dari keresahan ini ribut ini kontra produktif selain perizinan satu pintu ya, ribut-tibut royalti ini juga penting untun diselesaikan duduk bareng pasti nggak bisa kalau enggak duduk bareng," imbuh Cholil Mahmud.
Jakarta Future Festival 2025 Digelar Mulai Hari Ini di TIM, Dishub Berlakukan Rekayasa Lalu Lintas |
![]() |
---|
Eno Smaper Siap Gebrak Industri Musik Lewat Duet dengan Pendatang Baru Nathh |
![]() |
---|
Iwan Fals Kenang Jasa Bunda Iffet di Industri Musik Tanah Air |
![]() |
---|
Kembali Eksis di Industri Musik, Sammy Simorangkir Rilis Lagu Luka Yang Luas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.