Kabar Artis
Atalarik Syach Beri DP Rp300 Juta untuk Pembebasan Sisa Tanah Sengketa, Sisanya Diangsur 3 Bulan
Atalarik Syach memberikan DP Rp300 juta untuk menyelamatkan sisa tanah eksekusi dan sisanya akan diangsur selama tiga bulan.
TRIBUNNEWS.COM - Aktor Atalarik Syach tengah menghadapi kasus sengketa tanah.
Rumah milik Atalarik dieksekusi pihak Pengadilan Negeri (PN) Cibinong.
Kini, keluarga Atalarik Syach mengupayakan negosiasi ke pihak lawan, Dede Tasno.
Hasilnya, terjadi kesepakatan bahwa Atalarik memberikan DP Rp300 juta untuk menyelamatkan sisa tanah eksekusi.
Dan sisanya akan diangsur sang aktor selama tiga bulan dari total Rp850 juta.
"Kita minta uang aja, kesanggupan pihak Atalarik dia bisa kasih hari ini," kata Dede Tasno, dikutip dari YouTube Reyben Entertainment, Jumat (16/5/2025).
"Barusan sudah tapi baru Rp200 juta. Jadi kesanggupan dia bayar Rp300 juta dulu habis itu dia termin selama beberapa bulan," sambungnya.
Disinggung soal jangka waktu pembayaran, Dede Tasno menegaskan kekurangannya Rp550 juta akan diangsur selama tiga bulan.
"Tiga bulan, dari totalnya sekitar Rp850 juta," jelasnya.
Dede Tasno kemudian memberikan rincian, tanah tersebut akan dihitung Rp1,5 juta per meter.
Sehingga saat diakumulasi untuk 550 meter, ia meminta Rp 850 juta.
Baca juga: Di Tengah Rumah Atalarik Syach Kena Gusur, Unggahan Tsania Marwa Singgung soal Doa Disorot
"Angka Rp850 juta itu adalah dengan 550 bangunan dia yang berdiri di atas tanah kita," ungkap Dede Tasno.
"Nah, 550 itu harga berapa per meternya Rp1,5 juta ya tinggal dikalikan aja," tambahnya.
Rumah Dieksekusi Tanpa Pemberitahuan
Seperti diketahui, Atalarik Syach harus menerima kenyataan pahit setelah rumah yang ia tempati di kawasan Cibinong, Bogor, hancur karena dieksekusi Pengadilan Negeri Cibinong pada Kamis (15/5/2025).
Eksekusi tersebut terjadi akibat konflik sengketa tanah yang telah berlangsung sejak 2015.
Namun yang membuat Atalarik keberatan, proses eksekusi itu diklaim dilakukan tanpa pemberitahuan langsung kepadanya.
Atalarik mengungkapkan perasaannya yang merasa diperlakukan seperti binatang.
"Mereka eksekusi tiba-tiba kita kayak binatang gitu ya," ucap Atalarik Syach, dikutip dari YouTube Cumicumi, Jumat (16/5/2025).
Mantan suami Tsania Marwa ini juga mengaku rumahnya dibongkar aparat tanpa surat eksekusi.
Bahkan ia merasa diperlakukan tidak adil oleh pihak berwenang.
"Keluarga kayak binatang tiba-tiba enak ada surat mohon maaf mau nggak mau angkat kaki minggu depan jam sekian anak itu nggak ada," kata Atalarik Syach.
"Jadi segi kemanusiaannya sama sekali nggak ada," sambungnya.
Lebih lanjut, Atalarik menyinggung soal status tanah yang disebut milik sebuah PT dan memiliki banyak dokumen, sehingga menjadi dasar eksekusi.
"Kenapa kok kekeh banget bertahan sampai habis satu rumah, terus membatas-batasin,"
Baca juga: Tak Terima Rumahnya Akan Dibongkar, Atalarik Syach dan Pihak Pemohon Eksekusi Berdebat
"Batas-batas tanah karena ini tanah PT, suratnya banyak. Berdasarkan ukuran yang mereka punyalah," bebernya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin/Ifan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.