Cerita Aktor Damar Rizal, Anak Epy Kusnandar Berdesakan di KRL Jakarta Bogor Demi Donasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor sinetron Damar Rizal Marzuki rela naik kereta dari Jakarta ke Bogor, demi acara donasi.

Pemain sinetron Suparman Reborn ini begitu antusias saat diundang saat acara peluncuran aplikasi donasi Belas Kasih. 

Baca juga: Istri Epy Kusnandar Karina Ranau Belajar Kesederhanaan, Tak Malu 10 Tahun Jualan Takjil

Ia naik KRL Jakarta-Bogor, usai rapat dengan Rektor Insititut Kesenian Jakarta (IKJ). 

Damar sendiri merupakan dosen Program Studi Seni Teater, Fakultas Seni Pertunjukan di perguruan tinggi yang terletak di Cikini, Jakarta Pusat itu. 

"Untungnya tadi nggak naik Honda Astrea Ojek Pengkolan. Saya naik KRL tadi," canda Damar. 

Baca juga: Epy Kusnandar dan Istri Raup Omzet Rp 10 Juta Per Hari dari Jualan Takjil saat Ramadan

Putra aktor senior Epy Kusnandar itu mengaku sangat mendukung Belas Kasih. Ia bahkan siap apabila diminta untuk menjadi duta Kasih, atau duta dari aplikasi Belas Kasih. 

"Insyaallah siap (kalau diminta jadi Duta Kasih)," ucapnya. 

Tak hanya Damar, sejumlah artis atau publik figur hadir dalam peluncuran aplikasi Belas Kasih di Auditorium Setda Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, 9 Mei 2025 kemarin. 

Kehadiran mereka sebagai bentuk dukungan terhadap hadirnya aplikasi donasi tersebut. 

Selain Damar, da Aldi Taher, Ricky Perdana, Andromeda Mercury, Damar Rizal Marzuki, Ozzol Ramdan, Lionel Hendrik, Fajar Gomez dan Dadan Bagaskara. 

Lalu ada Binyo Sungkar, Syakir Daulay, Vanda Rainy, Rizky Billar hingga KH Taufiqurrohman. 

Para artis mengaku senang bisa menjadi bagian yang mendukung hadirnya aplikasi penggalangan donasi tersebut. 

"Saya tadinya mau ke Malaysia, tapi saya batalin demi ke sini," ujar Binyo Sungkar, saat peluncuran Belas Kasih. 

"Saya ke Malaysia mau ke acara sunatan Upin-Ipin," imbuhnya berseloroh, yang mengundang tawa ratusan hadirin. 

Sebelumnya, Ketua Yayasan dari Belas Kasih, Abdurrahman Asyakir, aplikasi Belas Kasih lahir guna meningkatkan kepercayaan publik terhadap lembaga pengumpul dan penyalur donasi.