Kabar Artis
Kronologi Ibunda Cici Faramida Meninggal, Tak Sadarkan Diri 40 Hari Setelah Didiagnosis Infeksi Paru
Penyanyi dangdut Cici Faramida mengungkapkan kronologi meninggalnya sang ibunda, Roesnaeni. Sang ibu sempat tak sadarkan diri selama 40 hari.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyanyi dangdut Cici Faramida mengungkapkan kronologi meninggalnya sang ibunda, Roesnaeni.
Diketahui ibunda Cici Faramida menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis, 17 April 2025 pukul 10.00 WIB.
Cici mengatakan awalnya sang ibu sempat mengeluh sakit di bagian dada serta mengalami batuk yang tak kunjung reda.
Tiga hari memasuki bulan Ramadan 2025, ia pun memutuskan membawa ibunya ke dokter.
"Awalnya, ibu mengeluh sakit saja dan sesak sebelum berobat ke dokter, tiga hari Ramadan," ujar Cici Faramida saat ditemui di TPU Budi Dharma, Jakarta Utara, Jumat (18/4/2025).
Baca juga: Cici Faramida dan Siti KDI Berduka, Sang Ibunda Meninggal Dunia
Setelah menjalani pemeriksaan medis, ibunda Cici didiagnosis mengidap infeksi paru-paru dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Setelah di-rontgen, ibu terindikasi infeksi paru, jadi harus dirawat," ucapnya.
Namun tak lama setelah masuk ruang rawat inap, kondisi sang ibunda mendadak menurun.
Ia tiba-tiba pingsan akibat henti jantung.
Tim medis segera memberikan pertolongan pertama dengan menggunakan alat pacu jantung.
"Tiba-tiba kayak pingsan begitu. Di situ perawat langsung panggil dokter untuk pertolongan pertama karena katanya detak jantungnya sempat berhenti," ungkapnya.
"Akhirnya dikasih pompa jantung, lalu ada lagi, agak lama memang (henti jantung). Jadi, itulah yang menyebabkan ibu nggak sadarkan diri dari awal masuk (rumah sakit), sampai akhir hidupnya," sambung Cici.
Sejak saat itu, ibunda Cici dan juga penyanyi Siti KDI tersebut terbaring tak sadarkan diri selama hampir 40 hari hingga akhirnya wafat.
Cici mengaku mencoba ikhlas dengan kepergian sang ibu.
Ia melihat kondisi tersebut sebagai cara Tuhan mempersiapkan keluarganya untuk menghadapi perpisahan.
"Mungkin ini cara Allah untuk memisahkan papa saya dan ibu saya, dengan ibu saya dirawat di ICU selama hampir 40 hari dan dikasih tidak sadar. Mungkin supaya papa saya, dan anak-anaknya bisa mempersiapkan mental, nggak tiba-tiba," tuturnya.
"Ibu saya tuh detak jantungnya sudah berhenti awal pertama kali masuk itu, prosesnya 30 menit, tapi ada lagi, tapi memang sudah tidak mungkin untuk bernapas secara normal, jadi harus dengan bantuan," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.