Keterlibatan Dokter Oky dalam Kasus Nikita Mirzani

TRIBUNNEWS.COM - Dokter Oky Pratama dikabarkan terlibat dalam kasus dugaan pemerasan yang melibatkan Nikita Mirzani terhadap dokter kecantikan, Reza Gladys.

Melalui kuasa hukumnya, Sunan Kalijaga, Oky membantah keterlibatannya dalam kasus tersebut.

Keterangan Sunan Kalijaga

Sunan Kalijaga menegaskan bahwa Oky Pratama tidak terlibat dalam tindakan pemerasan tersebut.

Menurutnya, para dokter kecantikan yang terlibat justru menghubungi Oky untuk meminta bantuan, karena mereka mengetahui kedekatan Oky dengan Nikita Mirzani.

"Dokter Oky ini kan punya banyak teman termasuk para dokter kecantikan yang juga memiliki skincare," ungkap Sunan dalam wawancara di YouTube Intens Investigasi pada Minggu, 9 Maret 2025.

Sunan menambahkan bahwa dokter Oky berperan sebagai perantara bagi para dokter kecantikan yang merasa terancam oleh Nikita. "Pemilik skincare atau yang merasa dirinya mafia skincare ketakutan karena di-review mungkin barangnya sama Nikita," jelasnya.

Sunan Kalijaga juga menjelaskan karakter dokter Oky yang dikenal baik dan tidak suka keributan. "Saya mengenal dokter Oky itu dari sekitar lima tahun lalu. Beliau adalah orang baik dan tidak suka ribut," tuturnya.

Penahanan Nikita Mirzani

Sebelumnya, Nikita Mirzani dan asistennya, Mail Syahputra, resmi ditahan di Polda Metro Jaya pada Selasa, 4 Maret 2025.

Penahanan ini terkait dengan kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilaporkan oleh dokter Reza Gladys.

Reaksi Pakar Ekspresi

Pakar ekspresi, Dody Triasmara, mengamati senyuman Nikita Mirzani setelah penahanannya.

Menurut Dody, senyuman tersebut terlihat tidak tulus dan lebih merupakan usaha untuk tampak tenang. "Kalau dilihat dari senyumnya, itu bukan senyum yang benar-benar lepas," kata Dody dalam wawancara di YouTube Cumicumi pada Rabu, 5 Maret 2025.

Dody juga menambahkan bahwa ada ketakutan yang terlihat pada diri Nikita, mengingat kasus yang dihadapinya cukup serius. "Dia sudah dijadikan di posisi sebagai pelaku atau terdakwa, yang membuat dia dalam tekanan luar biasa," ujarnya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).