Vidi Aldiano Berencana Berhenti Kemoterapi setelah 5 Tahun Lawan Kanker, Takut Efeknya Semakin Parah

TRIBUNNEWS.COM - Penyanyi Vidi Aldiano Vidi Aldiano mengungkap rencananya untuk berhenti menjalani kemoterapi setelah lima tahun berjuang melawan penyakit kanker. 

Bukan tanpa alasan, Vidi menyebut akan ada efek samping di tubuhnya jika terus menjalani kemoterapi.

"2025 ini, ada kemungkinan gue juga udah harus stop kemo karena it's been too long."

"Dan kalau pun gue lanjutkan, mungkin akan ada side effect yang lebih parah di badan gue," ungkap Vidi dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @vidialdiano, dikutip Jumat (14/2/2025). 

Hal itu pun membuat Vidi Aldiano kepikiran.

Di sisi lain, penyanyi 34 tahun itu juga mengaku stress. 

Padahal, dokter menyatakan penyakit yang diderita Vidi sangat rentan dengan stress. 

"Jadi itu salah satu yang bikin gue kepikirin juga. Terlalu banyak what if, what if yang muncul di kepala gue."

"Dan belum lagi beberapa stress-stress yang juga muncul dari beberapa variabel luar gitu ya. Yang sudah terjadi beberapa bulan ini di gue."

"Sementara dokter gue bilang my disease ini sangat amat rentan sama yang namanya stress gitu," ujarnya.

Vidi pun mengaku masih berusaha mencari cara untuk mengelola stress yang dialaminya.

Baca juga: 5 Tahun Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Akui Kena Mental: Pikiran Gue Banyak Mengalami Kekalahan

"So, apapun stres itu seharusnya dihilangkan. Tapi you know hidup kan nggak kayak gitu ya, pasti ada stressnya."

"Penyakit gua ini kalau misalnya stress-nya itu tinggi, inflamasinya pun tinggi. 

"Si Vidi ini masih terus mencari cara untuk me-manage stress," tandas Vidi. 

Lebih lanjut, Vidi menyinggung harapan di sisa umurnya.

Pelantun lagu Senyumin Dulu Aja itu mengaku ingin membuat orang lain bahagia. 

Vidi berharap bisa menghibur orang lain.

"Enggak tahu sampai kapan gua ada di dunia ini tapi what i wanna do is to make other people happy dari apapun yang kalian lihat dari gua."

"I Just wanna be entertainer yang bisa meringankan hari berat orang," ujarnya.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)