Kabar Artis
Hotman Paris Kemalingan, Uang Ratusan Juta dari Usaha Ramennya Dibawa Kabur Mantan Manajer
Hotman Paris kemalingan uang ratusan juta. Diduga dibawa kabur mantan manajer gerai ramen miliknya, Hotmen yang berada di Tajur, Bogor.
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara kondang Hotman Paris membagikan kabar kurang mengenakkan.
Hotman Paris kecolongan uang sejumlah ratusan juta dari hasil usaha ramennya, Hotmen.
Uang tersebut diduga telah dibawa kabur oleh mantan manajer gerai Hotmen yang berlokasi di Tajur, Bogor.
"Hotman kecolongan uang. Pegawai Hotman mencuri uang Hotman Paris," ungkap Hotman Paris, dikutip dari YouTube Cumicumi, Rabu (3/4/2024).
"Pelaku manajer dari resto ramen Hotmen di Tajur, Bogor Timur yang telah melarikan uang hasil penjualan restoran sebanyak ratusan juta," lanjut Hotman Paris.
Atas kejadian tersebut, Hotman Paris meminta kepada Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Bogor Kota untuk dapat menangkap pelaku yang telah merugikannya.
"Bapak Kapolres Bogor Kota, saya sangat mengucapkan terima kasih sekiranya pelakunya dapat ditangkap segera," ucap Hotman Paris.
Tak hanya itu, Hotman Paris juga mengumumkan kejadian tersebut melalui akun Instagram usahanya @hotmen.indonesia.
Dalam keterangan unggahan tersebut tertulis bahwa siap apun yang dapat menangkap pelaku maka akan diberikan imbalan.
"Bagi siapa pun yang menemukan dan melaporkan ke tim Hotmen akan mendapatkan imbalan" tulis akun Instagram @hotmen.indonesia.
Sementara itu, General Manager Project dan Opening HW Group, Yuli Setiawan juga turut membeberkan kronologi hilangnya uang milik usaha Hotman Paris.
Baca juga: Hakim Saldi Tegur Hotman Paris Imbas Permasalahkan Saksi KPU Bahas Sirekap
Yuli Setiawan mengungkapkan bahwa uang sebanyak ratusan juta tersebut merupakan hasil penjualan gerai Hotmen mulai tanggal 7 hingga 15 Maret.
Uang tersebut pada dasarnya harus disetorkan oleh manajer gerai secara rutin.
"Itu (uang) dari tanggal 7 Maret sampai tanggal 15 Maret. Kalau totalnya itu sekitar 168 juta."
"Jadi kalau di SOP-nya kami itu, memang setoran sales itu yang melaksanakan kan outlet manager ya, dalam hal ini pelaku," jelas Yuli Setiawan.
Perihal setoran tersebut, Yuli menyebutkan harus dilakukan secara rutin tiga kali dalam seminggu.
Namun sayangnya, hingga batas waktu yang ditentukan, uang penjualan tersebut tak kunjung disetorkan oleh pelaku.
"Jadi kesepakatannya itu, di dalam SOP itu bahwa setiap Senin, Rabu dan hari Jumat tuh harus setoran. Tapi ternyata sampai tanggal 16 itu tidak ada setoran sales," lanjut Yuli.
Di sisi lain, Yuli juga mengungkapkan bahwa sebelumnya pelaku telah diingatkan oleh bagian keuangan.
Akan tetapi pelaku selalu berkelit dengan berbagai alasan yang diutarakan.
"Sebenernya sudah diingatkan sama Finance. Ternyata memang Finance itu sudah beberapa kali menegur, cuma alasannya belum sempat setor karena kebentur tanggal merah," ujar Yuli.
Hingga pada 16 Maret, sang pelaku sudah tak ada kabar kala dihubungi oleh operasional manager.

"Pada saat tanggal 16 itu sudah tidak ada kabar. Kita coba hubungin baik itu melalui atasannya, operasional manager, kok nggak ada kabar," sebut Yuli.
Bahkan nomor ponsel milik pelaku diketahui sudah tidak aktif usai kejadian tersebut.
Oleh sebab itu, seluruh tim gerai Hotmen menyimpulkan bahwa pelaku telah membawa kabur uang hasil usaha tersebut.
"Nomor handphone-nya pun enggak aktif."
"Jadi memang pada saat itu kita berasumsi bahwa indikasinya memang uang sales tersebut dibawa semua oleh pelaku," Yulli menambahkan.
Atas kejadian tersebut, Yuli mengaku bahwa kerugian yang dialami ditaksir mencapai Rp172 juta.
"Total kerugian itu sebenarnya sekitar Rp172 juta delapan ratus ya. 168 itu kan uang sales dari tanggal 7, terus kalau yang 2 juta itu ikut dibawa juga," tutur Yuli.
(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.