Sabtu, 4 Oktober 2025

Saraf Kejepit Kambuh, Ferry Irawan Takut Operasi hingga Pilih Penanganan Non Bedah

Ferry Irawan memiliki riwayat penyakit saraf kejepit. Kadang kala penyakit tersebut kambuh dan membuatnya sangat menderita.

Penulis: Willem Jonata
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
Venna Melinda dan Ferry Irawan mengapit Dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferry Irawan memiliki riwayat penyakit saraf kejepit. Kadang kala penyakit tersebut kambuh dan membuatnya sangat menderita.

Ditemani sang istri, Venna Melinda, Ferry mengikuti serangkaian tes di Klinik Lamina Pain and Spine Center. Alhasil ia didiagnosis mengalami saraf kejepit leher.

Dari serangkaian tes tersebut, Ferry menjalani tindakan non bedah yaitu endoskopi PECD untuk mengatasi saraf kejepitnya.

Saraf kejepit leher merupakan keluhan yang umum terjadi.

Pada kasus saraf kejepit yang dialami Ferry, salah posisi tidur di pesawat dan terlalu menunduk saat bermain HP-lah yang menjadi penyebabnya.

Demikian dikatakan oleh dr Mahdian Nur Nasution, Sp.BS, dokter spesialis bedah saraf yang menanganinya.

“Memang sudah lama nih dok, saya merasakan leher sering kaku, ditambah nyerinya ini menjalar sampai ke lengan jadi rasanya kok kaya kebas,” kata Ferry.

Dr. Mahdian menyarankan untuk melakukan teknik pengobatan non bedah untuk saraf kejepit yaitu endoskopi PECD. Menurut dia, teknik itu lebih aman dan minim risiko.

Ferry pun setuju. Sebab, ia merasa takut menjalani operasi.

Sebelumnya, Venna Melinda, mencari informasi tentang metode penanganan saraf kejepit tanpa operasi untuk suaminya melalui Youtube hingga Instagram.

Hingga akhirnya ia menemukan info mengenaik Klinik Lamina.

Klinik tersebut, menurut Venna, metode penanganan saraf kejepit non bedah.

Baca juga: Raffi Ahmad Alami Saraf Kejepit Gara-gara Gendong Rafathar, Rogoh Koceh Rp 80 Juta Sekali Berobat

Apa itu Endoskopi PECD Joimax? 

Saraf kejepit di leher atau radikulopati servikal terjadi ketika ada bantalan tulang yang menonjol keluar dan menekan saraf di sekitarnya.

Penyebabnya pun beragam, seperti faktor degeneratif, postur tubuh yang salah, cedera, radang sendi leher, ataupun obesitas.

Gejala yang bisa timbul dari saraf kejepit ini antara lain nyeri yang menjalar ke bahu sampai lengan dan tangan, kesemutan, kebas, hingga kelemahan otot di sekitarnya.

Nyeri akibat saraf kejepit akan semakin memburuk jika dibiarkan dan tidak ditangani segera.

Namun, kini tak perlu khawatir karena perkembangan teknologi yang semakin canggih memungkinkan penanganan saraf kejepit bisa dilakukan tanpa harus melakukan operasi besar atau konvensional.

Sebagaimana saran dari dr.Mahdian, akhirnya Ferry Irawan menjalani tindakan endoskopi PECD.

Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD) ini adalah teknik endoskopi Joimax dari Jerman sebagai tindakan minimal invasif untuk mengatasi saraf kejepit di leher.

PECD bekerja dengan menggunakan selongsong kamera berdiameter 4mm, untuk mengambil atau melepaskan bantalan tulang yang menjepit saraf.

Baca juga: Zaskia Mecca Kabarkan Kondisi Hanung Bramantyo Pascaoperasi Saraf Kejepit: Halu Gemes, Kelaperan

Dengan PECD, luka sayatan juga minimal, sehingga tidak perlu mengganti bantalan tulang ataupun memberikan pen pada tulang leher.

“Karena menggunakan teknologi kamera yang canggih, maka kita bisa melihat kondisi saraf dengan jelas dan detail sehingga jepitan saraf dapat dilepaskan melalui alat endoskopi tersebut,” jelas dr. Mahdian.

Dr. Mahdian juga menambahkan,” Dengan akses yang hanya sebesar 4mm tadi, kerusakan yang ditimbulkan juga sangat minimal, tidak melakukan pemotongan pada jaringan otot, tidak merusak bantalan tulang dan juga tidak merusak ligamen.

Keunggulan lain dari endoskopi PECD adalah risiko kecil untuk kerusakan jaringan atau cedera pada pembuluh darah.

Selain itu, waktu tindakan juga relatif singkat hanya sekitar 45 menit. Pasien hanya membutuhkan satu hari perawatan pasca tindakan dan dapat pulang ke rumah untuk melakukan rawat jalan.

Baca juga: Caesar YKS Mulai Kembali Fit Setelah Alami Saraf Kejepit

Bahkan, pasien dapat melakukan aktivitas hampir normal, seperti menyetir, bekerja di kantor, ataupun aktivitas harian lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved