Fakta Menarik di Balik Video Klip Via Vallen ''Kita Bisa'', Soundtrack Film Raya and the Last Dragon
Video klip “Kita Bisa” dapat dinikmati secara eksklusif di kanal YouTube DisneyMusicAsiaVEVO, Jumat, (19/3/2021).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video klip “Kita Bisa” dapat dinikmati secara eksklusif di kanal YouTube DisneyMusicAsiaVEVO, Jumat, (19/3/2021).
Penyanyinya adalah Via Vallen. Konsep video terinspirasi budaya Indonesia, seperti pada film Disney’s “Raya and the Last Dragon”.
Sekadar info, video klip “Kita Bisa” menyimpan beberapa fakta menarik yang patut diketahui oleh para penggemar.
Dalam video klip tersebut, menampilkan elemen budaya ciri khas Indonesia.
Sang sutradara, Gilbert March berusaha menampilkan berbagai elemen dari kekayaan budaya Indonesia melalui video klip “Kita Bisa” yang dituangkan ke dalam 4 set, yakni wayang, batik, pencak silat, dan keindahan alam yang mirip dengan Indonesia.
Selain pada set, elemen budaya ini juga dituangkan melalui kostum yang digunakan oleh Via, yaitu baju dengan motif batik Megamendung karya desainer lokal Ernesto Abram.
Baca juga: Habiskan Waktu 24 Jam untuk Video Klip Kita Bisa, Via Vallen: Ini Syuting Terlama Saya
“Konsep video klip ini sangat simple, namun saya berusaha untuk dapat memperlihatkan keragaman budaya Indonesia kepada dunia sekaligus membawa elemen budaya Indonesia dari film ini lebih dekat dengan para penggemar,” ungkap Gilbert March dalam keterangan yang diterima, Jumat, (19/3/2021).
Video klip tersebut menampilkan keragaman 9 motif batik dari berbagai daerah serta makna yang berbeda dari setiap motifnya di Indonesia.
Dalam video klip “Kita Bisa”, sutradara Gilbert March berusaha menemukan kain batik yang otentik dan beragam untuk menggambarkan semboyan Bhineka Tunggal Ika.
Untuk mewujudkannya, Gilbert March bekerja sama dengan Kuklik Batik, platform pasar batik yang diresmikan oleh Kemendikbud dan diinisiasi oleh Yayasan Canting Batik Indonesia di tahun 2020 lalu.
Kain-kain batik yang ditampilkan dalam video klip “Kita Bisa” tidak hanya berasal dari daerah Jawa, seperti Wonogiri, Yogyakarta, dan Cirebon, namun juga menampilkan beberapa batik dari daerah Bengkulu dan Bali.
Beberapa jenis dan motif yang ditunjukkan diantaranya, Megamendung, Parang, Poleng, Besurek, Jlamprang, Remekan, Kembang, Kawung, dan Lung-Lungan.
Selain batik, video klip "Kita Bisa" juga melibatkan atlet pancak silat Indonesia dalam pembuatan koreografinya, yakni Tegar Abdillah Akbar yang merupakan atlet PPLM (Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Mahasiswa) provinsi DKI Jakarta.
Untuk set latar video klip tersebut juga terdapat lebih dari 50 Jenis tanaman asli didatangkan untuk Hadirkan Nuansa Kumandra ala Indonesia.
Dalam membangun latar hutan, Gilbert dengan tim art director, Adi Djohan menggunakan pohon dan bunga asli dari Indonesia untuk menciptakan suasana tanah Kumandra yang memiliki kemiripan dan keindahan alam yang sama seperti Indonesia.
Gilbert dan Adi bekerja sama untuk membangun sebuah hutan dengan konsep hutan hujan tropis dengan menggunakan tanaman mulai dari pohon beringin, tanaman pakis, lumut, hingga anggrek.
Setidaknya ada 50 spesies tanaman dan pepohonan yang ditata sedemikian rupa pada studio selebar 20 meter selama hampir 30 jam.
“Beberapa jenis tanaman seperti Philodendron dan Monstera pun dimanfaatkan juga untuk menampilkan jenis-jenis daun yang cukup populer di kalangan masyarakat saat ini," ungkap Adi.
"Untuk menambah keunikan dan kesan tropis asli Indonesia, saya menyoroti tanaman pisang atau Musa Acuminata, salah satu tanaman khas Asia Tenggara yang lumrah kita jumpai di Indonesia sebagai aksen pada set ini," pungkasnya.