Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Bukan Hanya Panik, Psikolog Beberkan 4 Faktor Penyebab Warga Borong Sembako hingga Masker

Psikolog Oriza Sativa mengomentari fenomena panic buying yang melanda Indonesia beberapa hari ini.

TRIBUN KALTIM/NEVRI
MASKER dan DISINFEKTAN LARIS-Apoteker melayani warga beli cairan disinfektan, maupun warga yang mencari masker , nyatanya stok masker habis dan disinfektan menipis stoknya di Apotek XS Smart Jalan Palang Merah Kecamatan Samarinda Ulu Kalimantan Timur, Selasa (3/3/2020).Selain masker yang harganya melambung dari 3500 sampai 280.000 per kotak kemasan cairan disinfektan juga laris diburu warga demi pencegahan wabah disebabkan virus Corona vid. (TRIBUNKALTIM.co/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Psikolog Oriza Sativa mengomentari fenomena panic buying yang melanda Indonesia beberapa hari ini.

Hal tersebut disampaikan Oriza Sativa saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia, pada Kamis (5/3/2020).

Fenomena panic buying atau membeli barang dalam jumlah besar terjadi setelah Presiden Jokowi mengumumkan ada dua WNI yang terinfeksi virus corona, pada Senin (2/3/2020).

TONTON JUGA

Menurut Oriza Sativa panic buying tak selalu berhubungan dengan rasa panik.

Oriza Sativa menjelaskan ada empat faktor yang melandasi seseorang dapat melakukan tindakan demikian.

"Menurut saya istilah panic buying tidak selalu tentang panic," kata Oriza Sativa dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One.

"Saya menggunakan pedekatan atribusi sosial, bahwa sebetulnya yang melatari memborong atau menimbun tadi ada empat hal," ucapnya.

Disebut Said Didu Tertular Virus Kebohongan, Yusuf Mansur Bijak: Saya Mau Nemuin Bapak Bila Berkenan

TONTON JUGA

BACA SELENGKAPNYA >>>>

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved