Ashraf Sinclair Meninggal
Wakil Perdana Menteri Malaysia Ikut Berduka Cita atas Meninggalnya Ashraf Sinclair
"Takziah buat keluarga Allahyarham Ashraf Sinclair yang kembali kerahmahtullah hari ini," tulis Wan Azizah
TRIBUNNEWS.COM - Ashraf Sinclair, suami dari Bunga Citra Lestari meninggal dunia akibat serangan jantung.
Wakil Perdana Menteri Wan Azizah Ismail mengucapkan turut berdukacita atas meninggalnya artis peran tersebut.
Baca: Diselimuti Duka, Anne Perancang Baju Pernikahan BCL & Ashraf Sinclair Ungkap Kisah Menyentuh Ini
Wan Azizah menyampaikan dukacita melalui akun Twitter-nya, @drwanazizah, yang dikutip Kompas.com.
"Takziah buat keluarga Allahyarham Ashraf Sinclair yang kembali kerahmahtullah hari ini," tulis Wan Azizah.
"Semoga keluarganya tabah menghadapi dugaan ini dan semoga roh Allahyarham ditempatkan dikalangan mereka yang beriman," tulisnya lagi.
Diberitakan sebelumnya, Ashraf Sinclair meninggal dunia pada pukul 04.51 WIB.
Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhir dalam usia 40 tahun setelah mengalami serangan jantung.
Ashraf Sinclair akan dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Karier Ashraf Ashraf Sinclair lahir di London, Inggris, pada 18 September 1979.
Adik dari model Aishah Sinclair ini mulai dikenal luas sejak berperan dalam film Gol dan Gincu (2005).
Ashraf kemudian menikah dengan BCL pada 8 November 2008 di Masjid Al Bina Senayan, Jakarta.
Mereka dikaruniai seorang putra bernama Noah Sinclair.
Ia kemudian melanjutkan karier aktingnya di Indonesia dengan membintangi film Saus Kacang (2008).
Baca: Semasa Hidup, Ashraf jadi Donatur Tetap di Yayasan Yatim Durrahman, Ini Penuturan Haji Ahmad
Ashraf juga aktif berperan dalam sejumlah sinetron dan FTV.
Total sudah 13 judul sinetron yang ia bintangi sejak 2008 hingga 2020.
Ibas Yudhoyono hingga Ruhut Sitompul datang melayat
Kabar duka cita menyelimuti keluarga penyanyi Bunga Citra Lestari setelah suaminya, Ashraff Sinclair meninggal dunia.
Kabar ini begitu mendadak pasalnya semalam menurut beberapa kerabat dekatnya sang mendiang suami masih mengantarkan Bunga Citra Lestari kerja.
Tercatat hingga siang hari ini beberapa kerabat dekat almarhum mulai berdatangan. Mulai dari kalangan artis hingga politisi turut berta'ziah kerumah duka.

Sebut saja dari kalangan artis mulai dari Rossa, Nino RAN, Marini Zumarnis, Daniel Mananta, Chelsea Islan, hingga Intan Ayu, Andien menyambangi rumah duka.
Tidak hanya itu sederet politisi seperti Ruhut Sitompul, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas Yudhoyono mengunjungi rumah duka hingga siang hari ini.
Ungkapan belasungkawa juga hadir dari karangan bunga yang menghiasi halaman rumah duka.
Terlihat dari pantauan hingga siang hari ini nama-nama seperti Happy Salma, Ussy Sulistiawaty dan Andhika Pratama mengirimkan karangan bunga.
Ashraf Sinclair, suami Bunga Citra Lestari meninggal dunia akibat serangan jantung, Selasa (18/2/2020) pukul 04.51 WIB.
Rajin berolah raga
Dari informasi yang dihimpun Asraf menghembuskan napas terakhir pada pukul 04.51 WIB di RS MMC Kuningan, Jakarta.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Asraf mengaku sangat gemar berolahraga di pusat kebugaran. Salah satu yang biasa dia lakukan adalah nge-gym.
Lantas, kenapa orang yang masih muda dan suka berolahraga terkena serangan jantung?

Alasan orang muda mengalami serangan jantung
Sebuah riset yang terbit pada April 2019 mengungkap, tingkat serangan jantung untuk orang berusia di bawah 40 tahun semakin meningkat.
Selama beberapa dekade, usia lanjut ditetapkan sebagai salah satu faktor risiko terbesar seseorang terkena serangan jantung. Biasanya, pria di atas 50 tahun dan wanita di atas 65 tahun paling rentan alami serangan jantung.
Namun, sekarang umur tak bisa dijadikan patokan. Pasalnya, mereka yang berusia di bawah 50 tahun pun rentan mengalami serangan jantung.
Menurut ahli jantung Luke Laffin, salah satu faktor risiko terbesar adalah meningkatnya penderita diabetes tipe 2 di kalangan orang muda.
Ada tiga faktor utama penyebab meningkatknya penderita diabetes tipe 2.
Pertama, pola makan keliru dan konsumsi makanan olahan yang terlalu sering. Kedua, obesitas, ini termasuk skinny fat. Ketiga, gaya hidup pasif atau menurunnya aktivitas fisik.
Menurut Laffin, terlalu sering menggunakan waktu untuk bermain ponsel membuat banyak orang menurunkan aktivitas fisik dalam beberapa dekade terakhir.
Pergeseran haya hidup ini pun yang membuat para ahli terkejut dengan fakta meningkatnya serangan jantung di kalangan muda.
"Kebiasaan buruk ini mulai di masa kanak-kanak hingga sekarang. Perlu ada perhatian pada betapa pentingnya pencegahan dan melakukan perubahan," kata Dr. Laffin seperti diberitakan Kompas.com (28/4/2019).
Sementara itu, dr Ratih Fabriani, dokter jantung di Rumah Sakit Universitas Indonesia, pernah mengungkap bahwa serangan jantung makin banyak diderita orang yang berusian 30 tahunan.
Banyak juga penderita jantung yang sebelumnya tampak sehat, bugar, dan tidak memiliki riwayat penyakit apapun dalam keluarganya.
"Banyak juga pasien-pasien saya usia 30 tahun, 32 tahun sudah mengalami toleransi glukosa terganggu. Kalau normalnya kurang dari 100, ini sudah 110-120," kata Ratih diberitakan Kompas.com (05/07/2019).
Sama seperti Laffin, Ratih pun menduha bahwa pergeseran usia penderita jantung dikarenakan pola konsumsi masyarakat yang berubah.
Makanan dan minuman manis yang berlebihan bisa menambah risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Sudah olahraga masih bisa kena serangan jantung?
Ratih mengatakan, kondisi yang terasa sehat dan aktivitas olahraga yang cukup tidak berarti menyelamatkan orang dari risiko penyakit jantung.
Satu-satunya cara memastikan terbebas dari penyakit jantung adalah dengan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up (MCU).
"Itu lah pentingnya MCU, bisa mendeteksi faktor risiko," kata Ratih.
Faktor risiko yang dimaksud meliputi kolestrol, gula darah dan tekanan darah. Ketiga faktor ini selalu menjadi biang kerok penyumbatan pembuluh darah yang berujung pada serangan jantung.
Dokter spesialis jantung dan pembuluh dari Rumah Sakit Universitas Indonesia dr Dian Zamroni, SpJP(K) dalam kesempatan yang sama menambahkan, laki-laki lebih berisiko kena serangan jantung dibanding perempuan.
"Laki-laki lebih berisiko, karena perempuan mengalami menstruasi dan menghasilkan hormon estrogen yang bersifat protektif terhadap pembuluh darah," kata Dian.
Faktor kedua, kata Dian, lebih bisa diatur. Faktor yang dimaksud meliputi hipertensi, kebiasaan merokok, kolestrol tinggi, kegemukan, kurang olahraga, dan diabetes melitus.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Wakil Perdana Menteri Malaysia Turut Berdukacita