Intonasi Bicara Meghan Markle Dirasakan Berubah, Sudah Mulai Enyahkan Aksen Amerika?

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Saat video yang menampilkan Duchess of Sussex Meghan Markle tengah menyapa publik beredar luas pada akhir pekan lalu, ketakutan terbesar pun muncul bagi penggemarnya di Amerika.

Hal itu karena Meghan mulai mendapatkan aksen Inggrisnya.

Dilansir dari laman The Guardian, Senin (9/7/2018), dalam kesempatan itu, aksen yang digunakan Meghan memiliki perbedaan yang cukup tipis, namun seseorang bisa mendeteksi sedikit bahasa Inggris ala aksen negeri Ratu Elizabeth dalam intonasi yang digunakan istri Pangeran Harry itu.

"Anda dapat mendengar beberapa intonasi suaranya berubah ya," kata pelatih pidato dan dialek John Fleming saat dikonfirmasi.

"Beberapa contoh bisa didengar dalam suara R-nya di akhir suku kata, dalam klip terakhir, R itu terdengar lebih ringan daripada aksen Amerika pada umumnya,".

Ia juga menggunakan vokal Inggris, orang yang mengubah aksen sering dikritik sebagai tanda tidak autentik.

Madonna misalnya, sempat diejek saat ia mulai berbicara seperti mantan suaminya, Guy Ritchie.

Namun Pelatih Dialek Pamela Vanderway menjelaskan bahwa perubahan aksen tidak dapat dihindari saat anda memulai kehidupan di negara yang baru.

"Sangatlah normal bagi manusia untuk memahami aksen orang-orang di sekitar mereka saat ingin menjadi bagian dari kelompok itu," kata Vanderway melalui sambungan telepon dari Los Angeles, Amerika Serikat.

"Aksen merupakan salah satu cara yang diidentifikasi oleh manusia sebagai bagian dari suatu kelompok, dalam situasi Meghan, ia mewakili keluarga kerajaan, jadi ia merupakan bagian dari Inggris," tambah Vanderway.

"Jadi ada dorongan khusus baginya untuk berbicara seperti itu, dan ia mungkin secara tidak sadar telah melakukannya,".

Baca: Kasihan Meghan Markle, Tak Bisa Sembarangan Konsumsi Bawang Putih, Bangsawan Anti Bumbu Ini

Vanderway menambahkan, "Pangeran Charles sendiri, jika anda melihat wawancara pertamanya di televisi, aksennya telah berubah, pidato adalah hal yang hidup dan itu tidak dikunci hanya dalam satu aksen saja,".

Selain itu, hal tersebut semakin masuk akal saat mendengar aksen baru yang digunakan oleh artis sekaligus penyanyi Amerika Lindsay Lohan yang terdengar aneh, setelah ia menghabiskan waktu di Turki.

Atau aktris Charlize Theron yang secara berangsur-angsur mencibir aksen Afrikanya.

Menurut Vanderway, ini merupakan cara cepat untuk menyesuaikan diri atau menyatakan bahwa 'saya bersama orang-orang saya'.

Namun itu juga ternyata menjadi pertanyaan bagi warga yang berada di wilayah Amerika Utara.

Mereka merasa bingung dengan aksen baru wanita keturunan Amerika-Afrika itu dan merasa tertinggal darinya, dalam arti 'apa menurut anda, anda jauh lebih baik dari saya?'.

Vanderway menyampaikan, "Ada banyak hal terkait identitas budaya dan apa arti aksen itu sendiri, kemudian kami memiliki pengalaman lainnya bahwa jika seseorang meninggalkan kelompok kami dan mendengarnya berubah, kami menjadi gugup, ibu saya sendiri juga merasakan hal yang sama saat saya memiliki dialek berbeda setelah masa kuliah,".

Sebagai seorang aktris peran, Meghan mungkin harus menyesuaikan dan bekerja menggunakan aksen Amerika maupun Inggris.

Hal itu membuat mulutnya sedikit lebih lunak dan mudah menyesuaikan.

Begitu pula jika ia ingin mengambil sedikit aksen Amerika Selatan dalam perjalanannya ke Georgia.

Meghan diketahui memang telah tenggelam dalam budaya dan dikelilingi oleh berbagai aksen Inggris.

Bahkan sang Duchess juga mulai terdengar lebih 'Inggris'.

Tentunya bukan suatu masalah jika dirinya meninggalkan dialek California-nya, karena perubahannya itu merupakan kesediaannya untuk beradaptasi dan menjadi anggota dari keluarga barunya.

"Apakah anda tahu berapa banyak aksen yang ada di planet ini? Persis seperti banyaknya orang di luar sana," tanya Vanderway sebelum menutup teleponnya.

Sebelumnya, video yang menampilkan Meghan Markle berbicara kepada simpatisan kerajaan menjadi bukti bahwa aksennya telah berkembang.

Namun berapa lama biasanya seseorang harus kehilangan aksen lamanya ya ?

Sumber: the guardian