Sabtu, 4 Oktober 2025

Lewat film Stadhius Schandaal, Tio Duarte Membuka Jalan Ke Depan Layar Lebar

Nama Tio Duarte hingga kini dikenal cukup akrab oleh pemirsa televisi. Hampir di semua layar kaca yang menayangkan sinetron dan FTV,pria tampan kelahi

Editor: Toni Bramantoro
ist
Tio Duarte 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Tio Duarte hingga kini dikenal cukup akrab oleh pemirsa televisi. Hampir di semua layar kaca yang menayangkan sinetron dan FTV,pria tampan kelahiran Jakarta 1975 ini kerap berlakon.

”Saya masih mendapat tempat di sinetron dan FTV. Terkadang seminggu bisa syuting dua judul,” jelas aktor yang ditemui di lokasi syuting film Stadhuis Schandaal, di Studio Persari, di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (1/12/2017).

Meski sudah sejak usia belasan tahun berakting, Tio Duarte yang merupakan putra dari aktor laga Fara Noor, baru pertama berakting di layar perak.

Karena, pada kurun waktu dia memulai meniti karir, film Indonesia pernah kolaps lebih dari 10 tahun dan bangkit lagi diawal tahun 2000an.

“Saya bangga sekali pertama kali main film langsung disutradarai oleh Adisurya Abdi, dan filmnya punya bobot cerita yang dalam dan unik. Ada cerita sejarah masa lalu, ada tentang ekonomi yaitu ada perdagangan dan cinta,” kata Tio yang memerankan Wisnu, ayah Fei, sebagai tokoh utama.

Untuk mendalami karakter peran Wisnu, selain diskusi dengan sutradara, Tio mengikuti kursus khusus mendalami karakter Wisnu.

”Kalau penampilan sebagai figur eksekutif dan pengusahaorang akan mudah percaya. Tapi, kalau dengan karakter Wisnu saya mesti mendalaminya lagi. Karena saya tidak ingin kesempatan yang saya dapatkan ini asal lewat saja,” urai Tio berharap film Stadhuis Scandaal ini mendapat temapt di mata penonton film Indonesia.

”Lebih dari itu, masuk ke festival film nasional dan internasional,” katanya.

Selama berperan sebagai Wisnu,Tio akan berada di berbagai lokasi syuting di Jakarta,Pangkalan Bun Kalimantan, dan Shanghai Cina.

”Saya bermain di delapan belas scene. Durasi film ini seratus menit sosok saya selalu tampil, makanya saya akan optimalkan kemampuan saya,” tuturnya.

Pengalaman pertama bermain film di bawah arahan sutradara dan praktisi perfilman sekelas Adisurya Abdi adalah peluang bagi Tio untuk meningkatkan kemampuannya berakting di layar lebar.

Ke depan dia berharap di layar lebar mendapat peran tokoh yang antagonis.

”Seperti karakter jahat atau piskopat yang jahat sekali sehingga saya bisa mengeksplore lebih banyak lagi kemampuan saya,” cerita aktor yang pernah berperan di sinetron Karmila dan Badai Pasti Berlalu.

Bila harapan Tio Duarte lebih besar dan lebih banyak ke depannya merupakan sesuatu hal yang wajar karna dia harus mengibarkan kembali nama Duarte di pentas perfilman nasional.

Aktor yang pernah mendapat penghargaan dari Brunei Darussalam lewat sinetron KOD 486 yang tayang di stasiun televisi di negeri jiran adalah cucu dari produser, sutradara, dan tokoh Henry L. Daurte, terkenal di tahun 50an.

 Drama KOD 486 Televisi Nasional Brunei Darusalam(2006)
 Ibu Untuk Anak Ku Televisi Cable Astro (TV satelit)(2007)
 Mata Ketiga Televisi Cable Astro (TV satelit)(2007)
 Anak Naburju Televisi Nasional TVRI(2008)
 Mencari Jejak Bunda Televisi Swasta Indosiar(2012)
 Ketika Cinta Harus Memilih Televisi Swasta Indosiar(2013)
 Dua Hati Satu Cinta Televisi Swasta Indosiar(2013)
 Pangeran Televisi Swasta SCTV(2015)
 Pedang Naga Puspa Televisi Swasta SCTV(2015)

Film televisi (FTV)
 Azab Kubur Preman Kejam - TransTV (2015)
 Karma Anak Durhaka - MNCTV (2015)
 Teater Legenda Indonesia : SANGKURIANG Legenda Tangkuban Perahu - Trans7
(2015)
 Cara Sesat Cepat Kaya - Trans 7 (2015)
 Tragedi Di Ujung Barat - MNCTV (2017) (Pemeran: Timothy Marbun & Christian
Loho)
 Tragedi Di Penjara Gunung Kidul - MNCTV (2017) (Pemeran: Donny Kesuma,
Aiman Witjaksono, Deswyn Pesik, Khristian Karamoy & Shania JKT48)

Diskografi
 Biarkan Cinta Menari (singel)
Filmografi
 Mati Penasaran (film) (2002)

Sinetron
 Satu Tanda Tangan di Produksi oleh Duta Kencana Film Televisi Swasta SCTV
(1993)
 Rumah Jejaka di Produksi oleh Semaradhana Production Televisi Swasta TPI (1994)
 Senyum Bidadari Televisi Swasta RCTI(1995-1996)
 Joni Gila Televisi Swasta Indosiar(1996)
 Tersanjung Televisi Swasta Indosiar(1996)
 Badai Pasti Berlalu Televisi Swasta Indosiar(1996)
 Karmila Televisi Swasta Indosiar(1997)
 Kesucian Prasati Televisi Swasta Indosiar(1998)
 Aku Ingin Pulang (sinetron) Televisi Swasta SCTV(1999)
 Hanya Satu Mutiara Televisi Swasta RCTI(1999)
 Dua Dunia Televisi Swasta Indosiar(2000)
 Merah Hitam Cinta Televisi Swasta SCTV(2000)
 Karma (SMS) Televisi Swasta SCTV(2001)
 Cinta Berkalang Noda Televisi Swasta RCTI(2002)
 Aldo Dan Jin Kocak Televisi Swasta Indosiar(2004)
 Pacarku Superstar Televisi Swasta Trans7(2005)
 Drama KOD 486 Televisi Nasional Brunei Darusalam(2006)
 Ibu Untuk Anak Ku Televisi Cable Astro (TV satelit)(2007)
 Mata Ketiga Televisi Cable Astro (TV satelit)(2007)
 Anak Naburju Televisi Nasional TVRI(2008)
 Mencari Jejak Bunda Televisi Swasta Indosiar(2012)
 Ketika Cinta Harus Memilih Televisi Swasta Indosiar(2013)
 Dua Hati Satu Cinta Televisi Swasta Indosiar(2013)
 Pangeran Televisi Swasta SCTV(2015)
 Pedang Naga Puspa Televisi Swasta SCTV(2015)

Video Klip
 Surat Undangan - Baby Valenta Duarte - 1992
 Kopi Susu - Endang S. Taurina - 1993
 Hari Ini Aku Jatuh Cinta - Smaradhana - 1994
 Bila Lelaki - Lolla Pitaloka - 1995
 Kenangan - Rani Oktavia - 1995
 Jangan Datang Lagi - Vonny Lanesita - 1995

 Ada Cinta Dimata Mu - Trio Dije - 1996
 Kau Apa Adanya - Hetty Koes Endang - 1996
 Sendiri - Ermy Kullit - 1997
 Kau Bukan kasih Ku lagi - Anie Astari - 1996
 Unang Ahu Solsoli - Trio Ambisi - 1996
 Untuk Apa - Vinny Alvionita - 1996
 Dinda Bestari - Jen Retno Ariani - 1996
 Si Kribo - Annisa Bahar Feat Dewinta Bahar - 2001
 Perasaan - Annisa Bahar - 2002
 Seka Jo Tu Aer Mata - Dharma Oratmangun - 2002
 Cinta dan Air Mata - Chintya Sari - 2003
 Cinta Anti Karat - Mayang Diansa - 2006
 Joget Melayu - Netta Puspita - 2006
 Jakarta Hirosima - Dessy Kus Endang - 2006
 Sakit Hati - Meggy Z - 2007
 Rumah Mertua - Nita Thalia - 2007

Iklan
 1991 - Djarum 76 - Televisi Comersial
 1992 - Caxon-F - Televisi Comersial
 1993 - Tropicool - Televisi Comersial & Print Ads
 1994 - Kalibex - Televisi Comersial
 1994 - Fresh Spray - Televisi Comersial & Print Ads
 1994 - Permen Halls - Televisi Comersial
 1994 - permen Vicks - Televisi Comersial
 1994 - Emba Jeans - Print Ads
 1994 - Converse All Star - Print Ads
 1995 - California Pizza - Televisi Comersial
 1995 - Surya Mie - Televisi Comersial
 1995 - Bank Negara Indonesia - Print Ads
 1995 - Grand Slam - Print Ads
 1995 - Batik Semar - Print Ads
 1996 - Permen Kino - Televisi Comersial
 1996 - Jean Carvil - Print Ads
 1996 - Viva Cosmetics - Televisi Comersial
 1996 - Carthago - Televisi Comersial
 1996 - Bank Rakyat Indonesia - Televisi Comersial
 1998 - Ice Cream Wall's - Print Ads
 1999 - Bank DBS Indonesia - Print Ads
 2001 - Batugin Elixir - Televisi Comersial & Print Ads
 2005 - Harry's Palmer - Print Ads
 2007 - Bank Central Asia - Televisi Comersial & Print Ads
 2008 - Panin Bank - Print Ads

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved