Tak Mudah Dapatkan Izin Syuting Film Satu Hari Nanti di Swiss
Swiss menerapkan aturan yang ketat dalam pengambilan gambar untuk keperluan syuting.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menggarap film di negara lain tentunya membuat para kru harus menaati aturan yang diterapkan oleh negara tersebut.
Termasuk saat film 'Satu Hari Nanti' mengambil lokasi syuting di Swiss.
Hal tersebut dibeberkan produser film tersebut, Dienan Silmy.
Swiss menerapkan aturan yang ketat dalam pengambilan gambar untuk keperluan syuting.
Film yang merupakan hasil kerjasama antara Indonesia dan Swiss itu memang harus melakukan syuting selama 8 jam per hari.
Aturan tersebut tidak hanya diberlakukan bagi kru film dari Indonesia, namun juga seluruh negara.
Oleh karena itu, Dienan mengatakan bahwa pihaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Baca: Tak Lagi Sepaham dan Memilih Menepi, Istiqomah Masih Ikut Garap Album Baru Payung Teduh
"Kita punya kesempatan yang baik, diberi peluang untuk bisa syuting di sana," ujar Dienan, di A Qubicle Center, Jakarta Selatan, Rabu (15/11/2017).
Ia menambahkan, mendapatkan izin syuting di negara yang berbatasan dengan Jerman itu bukan merupakan hal yang mudah.
Para kru harus menunggu proses seleksi untuk bisa mendapatkan izin pengambilan gambar.
"Karena tidak mudah menjalani syuting di sana, kita harus melalui proses dan seleksi untuk mendapatkan izin di sana," tegas Dienan.
Selain itu, Dienan juga bersyukur ternyata pada akhirnya penggarapan film tersebut tidak hanya mengambil latar lokasi di Swiss, namun juga bisa menggandeng para pembuat film (filmmaker) dari negara penghasil Keju dan Cokelat itu.
"Hingga bisa bekerjasama dengan Swiss dan filmmakernya," kata Dienan.
Syuting pun dilakukan selama 26 hari di Swiss dan melibatkan empat artis yang memerankan empat karakter dalam film.
Mereka adalah Adinia Wirasti, Ringgo Agus Rahman, Deva Mahendra, dan Ayushita.
Film Satu Hari Nanti dijadwalkan tayang di bioskop mulai 7 Desember mendatang.