Kasus Gatot Brajamusti
Polisi Bilang Aa Gatot Libatkan Dewi Aminah dan Reza Artamevia Saat Melecehkan Korban
Aa Gatot menganggap pelecehan seksual yang ia lakukan terhadap CT dan AS itu merupakan bagian dari sebuah ritual.
TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Gatot Brajamusti akhirnya mengakui melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak di bawah umur, yaitu CT dan AS.
Perbuatan bejat itu dilakukan Aa Gatot atas bantuan dua perempuan, yakni istrinya Dewi Aminah dan penyanyi Reza Artamevia.
Demikian dikatakan Kasubdid V Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Azhar Nugroho di Mataram, Kamis (6/10/2016) seperti diberitakan Kompas Tv.
Aa Gatot menganggap pelecehan seksual yang ia lakukan terhadap CT dan AS itu merupakan bagian dari sebuah ritual.
Karena itu, sebelum ia melakukan hubungan intim layaknya suami istri, Gatot terlebih dulu menghisap aspat atau sabu-sabu di dalam kamarnya.
"Ya itu dilakukan Gatot dan Dewi (Aminah). Reza juga dilibatkan," ujarnya.
Menurut Azhar, apa yang dilakukan Gatot dianggapnya sebagai sebuah permainan.
"Ya itu semacam permainan. Ada beberapa permainan. Saudara Gatot konsumsi aspat lebih dulu. Ibu Dewi juga berperan," katanya.
Dilansir Wartakotalive.com, Aa Gatot, Dewi Aminah, maupun Reza belum bisa dihubungi sampai berita ini diturunkan.
Sebelumnya, Perempuan berinisial CT (26), membeberkan soal ritual seks dan cara Aa Gatot yang memperdaya dirinya saat usianya masih 16 tahun.
CT mengaku pertama kali dinodai Aa Gatot pada saat usianya masih 16 tahun 10 bulan pada tahun 2007.
Atau masih dibawah umur. Kasus yang menimpanya ini sudah dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Kamis (8/9) lalu.
Pengacara CT, Sudarmono, menceritakan, kliennya mengenal Aa Gatot pada tahun 2007, ketika itu CT sedang bermimpi menjadi penyanyi dangdut dan bergabung di sebuah manajemen artis.
Disitulah ia diperkenalkan oleh seseorang dengan Aa Gatot yang sudah menjadi penyanyi di manajemen artis.
"Saat itu klien saya mau dijadikan backing vokalnya Aa Gatot," kata Sudarmono.
Sejak itulah CT kenal dekat dengan Aa Gatot. Dalam perkenalan itu, Aa Gatot memperkenalkan dirinya sebagai orang kuat dan sakti, CT pun percaya dan terperdaya.
Saat pertama kali dinodai Aa Gatot, kata Sudarmono, Aa Gatot memperdaya dengan sebuah cerita.
Sebelum bercerita, CT sempat dipengaruhi oleh sabu dan alkohol. Aa Gatot menceritakan bahwa di dalam dirinya ada jin bernama 'jibram' dan harus dikeluarkan.
Jalan satu-satunya untuk mengeluarkan jin itu adalah harus berhubungan intim dengan seorang perawan.
Di tahun 2007, kata Sudarmono, kliennya masih perawan karena baru berusia 16 tahun 10 bulan.
Lalu Aa Gatot meminta CT untuk menghisap sabu dan mencekokinya dengan minuman keras. CT pun terperdaya.
Ritual menghisap sabu itu disebut Aa Gatot sebagai ritual 'Aspat'. Semacam memberi makan jin yang ada di dalam tubuhnya.
"Waktu itu klien saya masih di bawah umur. Dia belum tahu yang ia hisap itu sabu," kata Sudarmono.
Sejak itu CT sering diajak kesana-kemari oleh Aa Gatot. Dia kerap diajak ke rumah Aa Gatot di Pondok Indah, lalu ke padepokannya di Sukabumi, serta ke berbagai hotel.
Segalanya, kata Sudarmono, tak jauh soal sex ketika Aa Gatot mengajak CT. Selanjutnya CT mengikuti Aa Gatot sepanjang tahun 2007 sampai 2011. Dia melewatkan masa SMA-nya karena sudah tak fokus lagi.
Sementara itu, pengacara Aa Gatot, Muara Karta, terheran-heran dengan laporan yang dibuat CT.
"CT itu memang istrinya, tetapi mereka sudah pisah," kata Karta.
Makanya Karta mempertanyakan soal pelaporan itu dan mengaku tak pernah dinikahi kliennya.
Apalagi peristiwa pemerkosaan itu sudah terjadi dalam rentang waktu lama, yakni 2007 - 2010.
"Sekarang kalau bilang tak dinikahi, yang biayai anaknya siapa. Kan Aa Gatot yang nafkahin. Artinya klien saya bertanggung jawab," kata Karta. ( Suprapto/ote/tribun/warta kota)