Rumah Film Indonesia, Menjawab Curhatan Penggarap Film Indie
Rumah Film Indonesia akan mendedikasikan satu layar khusus di blitz Pacific Place Jakarta dengan kapasitas 128 untuk film Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film Indonesia sampai saat ini masih sulit jadi tuan rumah di negerinya sendiri. Penonton masih belum tergerak pergi ke bioskop menonton film-film Indonesia.
Dengan semangat bahwa film Indonesia berkualitas harus menjadi tuan rumah di Indonesia, Blitz membuka Blitz Arthouse Rumah Film Indonesia. Rumah Film Indonesia akan mendedikasikan satu layar khusus di blitz Pacific Place Jakarta dengan kapasitas 128 untuk film Indonesia.
"Untuk pertama kalinya sebuah jaringan bioskop membuat rumah film indonesia. Ini di dedikasikan untuk film-film Indonesia. Kami sebelumnya mendengar curhatan-curhatan penggarap film indie dan juga penggarap film yang hanya memiliki sedikit ruang di bioskop. Apalagi film Indonesia kan jarang ada yang bertahan lama. Hal itulah yang menggugah kami membuat rumah film Indonesia," tutur Dian, dari pihak Blitzmegaplex, ditemui di Pacific Place, Jakarta, Jumat (30/1/2014).
Dengan hadirnya Rumah Film Indonesia diharapkan memberikan media untuk film Indonesia, baik untuk film baru, film yang pernah menang di festival, film dokumenter dan film pendek. Rumah Film Indonesia juga memberi ruang bagi film-film karya sineas muda yang karyanya belim sempat ditampilkan di bioskop sebelumnya.
"Siapapun mereka yang memiliki karya film dan melewati kurasi tentunya oleh para sineas, karya film mereka bisa ditayangkan di sini. Kebayang kan misalnya film-film anak IKJ itu ditayangkan di sini dan mereka bisa mendapat keuntungan dari penjualan tiket. Menurut saya itu apresiasi untuk mereka," paparnya lagi.
Yup, bagi yang mau kirim film, gratis tidak dikenakan biaya apapun. Film kamu yang lolos kurasi akan ditayangkan dan mendapat keuntungan dari penjualan tiket. Harga tiket sendiri menyesuaikan dengan harga bioskop, sementara untuk film spesial harga tiketnya Rp 25 ribu.