Jumat, 3 Oktober 2025

Film Slank Nggak Ada Matinya

Mengapa Film Slank Memilih Rentang Tahun 1996-2000?

Fajar Bustomi sutradara film Slank Nggak Ada Matinya punya alasan khusus mengapa hanya memilih rentang tahun 1996-2000

Penulis: Eko Sutriyanto
ist/dokumen TRIBUNNEWS.COM
Pemeran di Film Slank Nggak Ada Matinya. Film ini didukung aktor-aktor Adipati Dolken sebagai Bimbim, Ricky Harun sebagai Kaka, tokoh Ivanka dimainkan Aaron Ashab dan sebagai Ridho ditokohkan Ajun Perwira, juga Abdee oleh Deva Mahenra 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fajar Bustomi sutradara film Slank Nggak Ada Matinya punya alasan khusus mengapa hanya memilih rentang tahun 1996-2000 untuk mengisahkan perjalanan Slank

"Saya melihat pada masa itu menjadi  masa-masa Slank mengalami sebuah titik balik yang mengubah Slank hingga menjadi Band yang solid seperti sekarang ini," kata
Fajar Bustomi di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Dua hal yang menarik di dalam periode ini, pertama adalah masuknya Bunda Iffet sebagai manajer Slank. Ini merupakan hal yang sangat unik dan mungkin tidak bisa ditemukan di Band-band Rock n Roll di dunia.

"Tidak pernah ada ceritanya sebuah Band Rock yang dimanajeri oleh ibunya, dan mereka sangat bangga," katanya.

Kedua, bergabungnya Abdee dan Ridho sebagai personel Slank formasi yang ke 14. Saya melihat, mereka sebagai musisi yang bersih dari narkoba, harus berada ditengah-tengah Band yang saat itu benar-benar tergantung pada narkoba.

"Abdee dan Ridho dengan segala upaya mereka berusaha mempertahankan Slank agar tidak bubar sekaligus mereka bersama-sama Bunda Iffet, mendukung Bimbim, Kaka dan Ivan untuk bisa bersih dari narkoba," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved