Konser Jennifer Lopez
Jennifer Lopez Merasa Hidupnya Seperti di Ring Tinju
Jennifer Lopez berada di replika ring tinju saat atas panggung Mata Elang Internasional Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, 30 November 2012 malam

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM-JAKARTA - Replika ring tinju mendadak sudah ada di atas panggung Mata Elang Internasional Stadium (MEIS), Ancol, Jakarta, 30 November 2012 malam. Kru pertunjukan bertajuk Jennifer Lopez, JLo " "Dance Again World Tour" telah menyiapkannya saat lampu dipadamkan.
Setelah itu, dua penari berakting bak petinju. Mereka baku pukul. Kemudian salah satu dari petinju itu jatuh terkena pukulan telak. Penari lain yang menjadi wasit menghitung. Belum sampai hitungan kesepuluh, petinju itu bangkit lagi.
Penyanyi kelahiran New York, 24 Juli 1969 itu, muncul dari belakang ring mengenakan mantel bertudung warna silver. Ia berjalan dengan gagah masuki arena ring. Penonton kemudian menyambutnya dengan suara teriakan. Sama halnya, dalam laga tinju kelas dunia setiap kali menyambut jagoannya sebelum berlaga.
"Ini pertama kalinya saya datang ke Indonesia, dan pertama kali saya tampil di Jakarta. Rasanya luar biasa. Karena ini yang pertama kalinya, saya ingin bertanya kepada kalian. Apa kalian lihat ring di depan? Lihat ketika para petarung itu jatuh dan bangkit lagi? Itu seperti saya. Apakah kalian seperti itu?" serunya.
Perjalanan karir JLo sangat panjang. Ia melalui banyak hal yang tak mudah hingga menjadi aktris dan penyanyi besar seperti sekarang. Ia memulainya dari nol. Proses itulah yang membuatnya ditempa dengan keras. Bahkan, ia mengalami berbagai kegagalan dalam hidupnya. Tapi, ia berhasil bangkit.
Ia membintangi sejumlah film. Di antaranya masuk ke jajaran box office seperti, "Anaconda" dan "The Wedding Planner". Sebagai penyanyi ia mencetak tujuh album studio. Banyak lagunya menjadi hits, di antaranya "Love Don't Cost A Thing", "If You Had My Love", dan "I'm Real". Dari Bronx, New York, JLo bisa keliling dunia. Sekarang, ia berada di Jakarta, di atas panggung besar Mata Elang International Stadium (MEIS), Ancol, 30 November 2012, malam. Penampilannya disaksikan ribuan orang.
"Kalian tahu saya dari mana? Ya saya perempuan simpel dari Bronx, New york. Dan luar biasa bisa di sini, jauh dari rumah," serunya. Penonton yang memadati gedung itu, kemudian menyambutnya dengan berteriak.
JLo mengawali aksinya dengan "Get Right". Ia mengenakan jumpsuit metalik, sembari memegang tongkat. Rambutnya yang pirang dan ikal dibiarkan tergerai. Para penari latar mengenakan setelah kemeja putih dan celana abu-abu yang necis dan rapi. Penonton sontak berteriak keras. Tanpa basa-basi, ia langsung menyanyikan nomor "Love Don't Cost A Thing". Pada lagu itu, penonton ikut bernyanyi.
"Saya ingin mendengar teriakan kalian," serunya. Ia pun menghampiri penonton yang berada dekat dengan panggung. Ibu dua anak itu, kemudian membungkuk dan menyalami beberapa orang. "Apakah kalian akan bernyanyi bersama saya? Apakah kalian akan menari bersama saya?" serunya.
"I'm In To You" JLo menari sangat luar biasa. Goyangan pinggulnya lentur dan mempesona dengan irama rancak dalam balutan R&B dan Hip-Hop itu. Disusul kemudian dengan "Waiting For To Night". Lampu laser warna hijau berkelebat-kelebat, menembus keremangan ruang, tak ubahnya seperti diskotek. Penonton menari, mengangkat tangannya ke atas, dan menggoyangkan pinggulnya.