Sabtu, 4 Oktober 2025

Konser Creed

CREED Bikin Penonton Belingsatan di Penghujung Konser

Penampilan Creed, band rock dari Florida, Amerika Serikat itu, paling dinantikan kerumunan orang

Penulis: Willem Jonata
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-inlihat foto CREED Bikin Penonton Belingsatan di Penghujung Konser
Pulse Communications
Scott Stapp, vokalis band rock pemenang penghargaan Grammy Awards , CREED, buka perayaan Guinness Arthur s Day 2012 di Jakarta dengan lantunkan lagu Are You Ready, Torn, dan Wrong Way, yang berlangsung di Gandaria City Mall, Sabtu (3/10/2012) malam.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, AKARTA -  Penampilan CREED, band rock dari Florida, Amerika Serikat itu, paling dinantikan kerumunan orang di lantai atas Gandaria City, Jakarta Selatan, yang berlangsung semalam. Mereka setia menunggu hingga pukul 21.30 untuk menyaksikan pertunjukan Scott Stapp Cs.

Tata lampu yang sederhana dan monoton untuk ukuran pertunjukan band peraih Grammy Award 2001 kategori best rock song itu, menjadi tak penting lagi diperdebatkan. Ribuan penonton hanya ingin menikmati idolanya memainkan hits yang tidak asing lagi di telinga mereka, seperti "Higher", "With Arms Wide Open", "One Last Breath", dan "My sacrifice".

Band beranggotakan Scott Stapp (vokal), Mark Tremonti (gitar), Scott Phillips (bas), dan Brian Marshall (drum) itu, langsung mengawali pertunjukannya dengan lagu "Are You Ready".

Dua layar berukuran raksasa yang berada di kanan dan kiri panggung menjadi fasilitas untuk memudahkan penonton melafalkan lagunya. Teks lagu terpampang di layar. Sayangnya, fasilitas itu gagal membuat penonton bernyanyi bersama Stapp, seperti halnya paduan suara yang membahana di ruang pertunjukan.

Hanya sebagian kecil penonton ikut bernyanyi bersamanya. "Hallo Jakarta. Thank you for coming tonight," seru Stapp. Penonton sontak bersorak. Kendati demikian, suasana belum panas. Band yang mengawali karirnya tahun 1995 itu, berusaha membakar semangat dengan memainkan komposisi "Torn", "Wrong way", "What if", dan "Unforgiven"

Adernalin para penonton berjalan agak lambat. Namun, mereka terpukau menyaksikan kepiawaian Tremonti memainkan gitarnya. Jari jemarinya tak jarang ditampil di layar raksasa. Berbagai tehnik ditunjukkannya dengan gemilang. Penonton memberikan tepukan tangan berkat kepiawaiannya tersebut.

Hal itu rupanya belum mampu mendongkrak animo ribuan penonton bernyanyi bersama secara serentak. Apalagi, penampilan Stapp Cs sangat minim interaksi. Hanya penonton di berdiri barisan depan terdengar bernyanyi dan sesekali berjingkrak-jingkrak. "I love your voices," seru Stapp.

Creed terus melanjutkan aksinya dengan memainkan nomor "My Own Prison", "Thousand Faces", "Bullets", "Say I", "Faceless Man", dan "What's This Life For". Keadaan pertunjukan belum mengalami perubahan. Sementara, Stapp sudah berkeringat, kaos hitamnya basah,  dan rambut panjangnya lepek.

"Are you feelin' me?" seru Stapp. Penonton menyambut seruannya dengan lantang. Stapp sempat bercerita tentang kampung halamannya. Ia merasa gelisah karena banyak orang yang dilanda kebencian terhadap sesamanya, menghalalkan kekerasan, bahkan saling membunuh. Ia percaya keadaan iitu berakhir jika semua orang bersatu dalam ikatan persaudaraan. Stap Cs memainkan "One" sebagai komposisi berikutnya.

"Higher" menjadi semacam puncak pertunjukan. Saat intro lagu itu dimainkan, ribuan penonton kembali bersorak, kemudian ikut bernyanyi serentak penuh semangat seperti tim paduan suara. Mereka seolah-olah baru saja menemukan gairahnya.

Tak disangka-sangka, "Higher" menjadi lagu terakhir pertunjukan rangkaian perayaan Guinness Arthur's Day itu. Personel Creed turun dari panggung sembari melambaikan tangan.

Penonton tampaknya tidak bisa terima. Mereka belum menyaksikan komposisi yang paling ditunggu-tunggu dari Stapp Cs dalam pertunjukan tersebut. Ribuan penonton sengaja tetap berdiri di posisinya. Mereka menolak beranjak dari tempatnya.

Beberapa kali mereka berteriak, supaya personel Creed naik ke atas panggung untuk memenuhi keinginannya. "We want more, we want more, we want more." Lighting panggung menyala. Stapp, Tremonti, Scott Phillips, dan Brian Marshall kembali ke panggung.

Stapp Cs tanpa basa-basi memainkan nomor andalahnya, "With Arms Wide Open", disusul "One Last Breath" dan "My Sacrifice". Ketiga komposisi itu, merupakan hits dari Creed yang paling familiar di Indonesia. Banyak orang sudah menghapalnya. Wajar, ribuan penonton bernyanyi serentak dengan sekuat tenaga, membahana seperti dengungan lebah.

SELEB POPULER

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved