Memoar

Angelina Sondakh: Kecantikan Bukan Modal Utama Saya

Tayang: Minggu, 7 Oktober 2012 16:30 WIB

Penulis: Agung Budi Santoso

Angelina Sondakh: Kecantikan Bukan Modal Utama Saya

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN

Angelina Sondakh (kiri), usai menjalani sidang lanjutan dengan agenda pembacaan putusan sela di Pengadilan Tipikor Jakarta Selatan, Kamis (27/9/2012).

Baca Selanjutnya:

Erika Carlina Dilamar DJ Bravy di Depan Ribuan Penonton Synchronize Fest 2025: So Will You Marry Me?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
Sidang-sidang dugaan kasus korupsi yang menjerat Angelina Sondakh selalu menyedot perhatian publik, tak terkecuali sidang pada Kamis, pekan lalu.

Saking menarik perhatian, demo-demo di depan markas KPK pada hari itu nyaris tidak ada yang meliput, karena semua perhatian tertuju ke sidang janda satu anak ini.

Bagi kalangan media, Angie, sapaan akrabnya, memang punya 'daya pesona' sebagai sorotan pemberitaan. Ia cantik tapi terjerat kasus korupsi, mantan politikus partai terbesar negeri ini, mantan istri aktor terkenal (almarhum Adjie Massaid), mantan Putri Indonesia, pacar seorang perwira polisi, punya talenta menyanyi dan macam-macam aspek lain yang membuatnya punya daya magnet untuk terus jadi sorotan.

'Masa lalu' Angie pun diungkap. Salah satunya, karya buku Angie berjudul "Kecantikan Bukan Modal Utama Saya." Angelina Patricia Pingkan Sondakh, nama lengkapnya, mengakhiri predikat Putri Indonesia 2001 dengan meluncurkan buku setebal 185 halaman berjudul memesona, "Kecantikan, Bukan Modal Utama Saya."

Sama memesonanya seperti ketika Angie bilang, "Katakan tidak pada korupsi," lewat buku itu, Angie juga memaparkan hal-hal memesona soal arti kecantikan.

Seperti dilansir tokohIndonesia.com, Angie sangat menyayangkan peran yang diberikan kepadanya selama menyandang gelar Putri Indonesia yang lebih banyak tampil untuk acara demo kecantikan dan berbicara tak pernah jauh dari topik kecantikan. Intinya, dia protes meski dengan bahasa halus.

Perempuan cantik yang berasal dari Menado, ini dinobatkan sebagai Puteri Indonesia tanggal 20 Juni 2001 mewakili propinsi Sulawesi Utara. Penobatannya berlangsung di Jakarta Convention Centre, Jakarta ditandai penyematan mahkota Puteri Indonesia oleh Bernika Irnadianis Ifada, Puteri Indonesia 2000 disaksikan Ketua YPI BRA Pendiri Mustika Ratu dan Wakil Ketua MPR (2004-2009)
Mooryati Soedibyo dan Miss Universe 2001, Denise M Quinones August asal Puerto Rico.

Angie mengakhiri 'keratuannya' juga dengan menyematkan mahkota Puteri Indonesia kepada penggantianya Melanie Putria Dewita Sari, Puteri Indonesia 2002. Pada acara ini, pihak penyelenggara tampaknya tidak menampilkannya secara wajar sebagaimana lazimnya. Banyak orang menduga mungkin karena kritiknya yang demikian baik dalam bukunya mengenai peran seorang Puteri Indonesia.

Dalam bukunya ia menyatakan sama sekali tidak keberatan mengenai demo dan topik kecantikan, asalkan diimbangi dengan kegiatan yang menonjolkan kriteria lain, seperti kecerdasan intelektual. Peluncuran buku itu diadakan di Salsa Cafe, Kemang, hari Kamis 4 Juli 2012 silam. Sehari setelah para finalis Putri Indonesia 2002 menjalani proses karantina di Jakarta.

Sejak remaja, Angelina sudah jadi menerima gelar "putri" dan "ratu." Gadis kelahiran Armidale, Australia, 28 Desember 1977, ini telah meraih sejumlah penghargaan mulai dari Juara I lomba pidato Bahasa Inggris se-Sulut tahun 1997, Juara I lomba Debat Ilmiah se-Sulut 1998, Noni Sulut (1996),
Sertifikat of Merit Achievement in Chemistry dan menjadi Duta Wisata Miss Novotel tahun 1999. Gadis yang sangat fasih berbahasa Inggris dan Jerman, ini lulus dari sekolah berasrama Presbiterian Ladies School Sydney, Australia. Kemudian melanjut di Fakultas Ekonomi, Universitas Atma Jaya, Jakarta.

Setelah itu, ia pulang ke Manado dan bekerja di sebuah perusahaan kontraktor. Ia anak bungsu dari 5 bersaudara, puteri pasangan Prof. Dr. Ir. Lucky Sondakh,MEc (dosen Universitas Sam Ratulangi, Menado) dan Ir Saul Mendirikan sekolah wanita di Jepara dan Rembang Kartini Dotulong. Ia gadis yang ramah, tenang, cerdas dan tampak dewasa. Tutur katanya halus. Puteri yang hobi membaca ini juga mampu memainkan keyboard dan organ.

Itulah sisi-sisi lain pacar perwira polisi bernama Brotoseno itu, di luar kapasitasnya terkini sebagai terdakwa kasus korupsi di Kemenpora (proyek Wisma Atlet).

Baca artikel menarik lainnya