Anies Baswedan Gotong Jenazah Petugas Kebersihan Korban Tabrak Lari, Ini Pesan Anies untuk Pelaku
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengangkut jenazah petugas kebersihan Jakarta yang sekaligus korban tabrak lari.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan ikut mengangkut jenazah petugas kebersihan Jakarta yang sekaligus korban tabrak lari.
Anies Baswedan pun juga memberikan pesan untuk pelaku tabrak lari yang hingga kini belum ditemukan.
Kecelakaan terjadi pada Selasa (26/3/2019) subuh.
Korban yang diketahui bernama Naufal Rosyid sempat dilarikan ke rumah sakit.
Tim medis pun telah berusaha menyelamatkan Naufal, namun karena ada pendarahan di otak, Naufal akhirnya meninggal dunia.
Anies Baswedan pun memberikan empati pada Naufal yang menjadi korban tabrak lari dengan menggotong jenazah dan ikut menyolatkan.

Momen tersebut diunggah akun @aniesbaswedan melalui media sosial Instagram pada Minggu (31/3/2019).
Anies juga menceritakan kronologis kejadian tabrak lari yang merenggut nyawa Naufal.
Baca: Anies Baswedan: Tarif MRT Mulai Diberlakukan 1 April 2019
Selain itu, Anies juga memberikan pesan pada pelaku tabrak lari.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Hai kau pengemudi motor. Ketahuilah petugas penyapu jalan yang kau tabrak itu hari ini dikuburkan.
Kau tabrak dia hari Selasa Subuh, 26 Maret. Lalu kau lari. Kau tega meninggalkan anak manusia terkapar tak berdaya di jalan raya,"
Naufal Rosyid ditemukan terkapar di tepi jalan. Masih dengan sapu dan seragamnya.
Di bawah jalan layang Pasar Rebo. Tak sadarkan diri. Pukul 5.30 pagi dia ditemukan oleh kawan kerjanya."
Anies menceritakan kerja keras para petugas seragam orange ini untuk menjaga kebersihan Ibu Kota.
Para petugas sudah turun ke jalan untuk bekerja sejak pukul 3 pagi.
"Pagi itu sejak masih gelap. Naufal, anak umur muda 24 tahun ini sudah berada di jalan raya.
Dia dan puluhan ribu petugas sejak pukul 3 pagi sudah bangun. Mereka yang paling berpeluh memastikan jalanan bersih. Demi kenyamaan jutaan orang melintas menuju kerja.
Jika ada yg kebetulan tersisa, sebagian pelalulalang akan dengan ringan memaki lewat jempol tangannya di media sosial seakan tak membayangkan beratnya mereka bekerja,"
"Ibunya mencintai Naufal, tapi Allah lebih mencintainya. Panggilan pulang ke Rahmatullah yang ia songsong. Ia pulang ke Ibunya. Tapi ibunya di rumah hanya bisa menyambut anaknya sebagai jenazah.
Tadi kami takziyah ke keluarga ini. Rumahnya di tengah kampung, lewat gang sempit.
Wajah duka terlihat di warga sekampung itu. Ibunya tabah, ayahnya pula. Tampak ada duka tapi ada juga iman.
Saat kafan dibuka, wajah almarhum jernih ada senyum. InsyaAllah penanda ia husnul khatimah," tulis @aniesbaswedan.
Baca: Uut Permatasari Tangisi Ayahnya Tewas Kecelakaan, Uut Kenang Pesan Ayahnya yang Ingin Timang Cucu
Baca: Orang Tua Tega Jual Bayi Kembarnya karena Terlilit Hutang
Pada akhir caption, Anies menuliskan himbauan pada pengguna jalan untuk mengurangi kecepatan khususnya saat melihat petugas kebersihan di jalan.

"Untuk semua pengguna jalan. Kurangi kecepatan bila melihat ada petugas bekerja di jalan raya.
Seragam mereka berwarna terang. Dan jadi bercahaya bila terkena lampu di saat gelap.
Ingat, setiap petugas itu punya ibu, ayah, anak, istri, suami dan keluarga.
Bantu pastikan mereka, yang bekerja untuk kita semua ini, bisa pulang ke rumah dengan selamat," lanjut @aniesbaswedan.
Pada pamungkas, Anies mengingatkan pada pelaku tabrak lari yang saat ini masih bebas namun tidak bisa lari dari pertanggung jawaban Tuhan yang Maha Adil.
"Dan kau penungggang kendaaran tak dikenal itu... Ingatlah bahwa kau bisa lari pagi itu, tapi kau tidak bisa lari dari pertanggungjawaban di hadapan Yang Maha Adil.
#ABW," pungkas caption unggahan tersebut.
Postingan Gubernur Jakarta tersebut pun mendapat beragam komentar dari netter, dan doa untuk almarhun Naufal agar tenang di surga. (*)
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari)