Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Survei Indo Barometer: Elektabilitas Jokowi-Amin Ungguli Prabowo-Sandi, Ini Tanggapan TKN dan BPN

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas paslon Jokowi-Amin unggul dari Prabowo-Sandi, berikut tanggapan TKN dan BPN.

Editor: Fathul Amanah
Tribunstyle.com/ Source: Facebook Capres Cawapres 2019
Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas paslon Jokowi-Amin unggul dari Prabowo-Sandi, berikut tanggapan TKN dan BPN. 

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan calon ( paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berikut tanggapan TKN dan BPN.

TRIBUNNEWS.COM - Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas pasangan calon ( paslon) Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Berdasarkan survei Indo Barometer yang dilakukan pada 6 - 12 Februari 2019 tersebut, elektabilitas Jokowi-Amin 50,2 persen, sedangkan elektabilitas Prabowo-Sandi 28,9 persen.

Dengan demikian, selisih antara kedua paslon cukup jauh, yakni lebih dari 20 persen.

Sementara itu, persentase responden yang tidak memberi tanda dalam surat suara adalah 20,9 persen.

Hasil survei elektabilitas yang dilakukan Indo Barometer ini pun mendapat tanggapan dari Tim Kampanye Nasional ( TKN) Jokowi-Amin dan Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi.

Baca: Survei Litbang Kompas Elektabilitas PSI 0,9%, Jubir PSI Buka Suara hingga Respons Andi Arief

1. Tanggapan TKN

Wakil Ketua TKN Jokowi-Amin, Roslan P Roeslani, mengatakan pihaknya tidak mau terlena dengan hasil survei sejumlah lembaga.

Meskipun hasil survei tersebut menyebutkan elektabilitas paslon Jokowi-Amin lebih unggul daripada paslonPrabowo-Sandi.

Hasil survei Indo Barometer menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 50,2 persen sedangkan Prabowo-Sandiaga 28,9 persen.

Selisih elektabilitas kedua pasangan ini 21,3 persen.

"Karena kalau dilihat secara keseluruhan dari survei-survei ini, termasuk dari Kompas, itu kami tetap leading. Semua itu leading-nya double digit.

Mau dibilang 11 persen, 15 persen, mau dibilang 20 persen, itu semua 2 digit," ujar Roslan usai konferensi pers oleh Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019), dilansir Kompas.com.

"Tapi kita di TKN tidak pernah merasa puas, 'Oh kita terlena', tidak pernah. Saya sampaikan justru survei ini membuat militansi kita semakin tinggi," imbuhnya.
Roslan mengatakan, semua survei akan dijadikan bahan untuk mengevaluasi kinerja TKN Jokowi-Ma'ruf.

Harapannya, bisa semakin memperbesar selisih elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dengan Prabowo-Sandiaga.

"Buat kami, hasil survei ini untuk melakukan evaluasi apa yang perlu kita lakukan," kata Roslan.

Baca: Elektabilitas Paslon Terpaut Tipis Berdasar Survei Litbang Kompas, Maruf Amin & BPN Beri Tanggapan

2. Tanggapan BPN

Juru bicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, menolak percaya pada hasil survei Indo Barometer maupun survei lembaga lainnya.

Andre Rosiade menganggap lembaga survei Indo Barometer sering error.

"Lembaga survei ini sering error. Di Pilkada Jateng, Jabar, dan DKI, mereka error bahkan ratusan persen. Jadi menurut saya kita di 2019 ini harus berani menghukum mereka," ujar Andre usai konferensi pers elektabilitas capres dan cawapres yang digelar Indo Barometer di Hotel Century Park, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Menurut Andre, siapapun yang menang dalam Pilpres nanti, selisihnya tidak mungkin sejauh itu.

Meskipun dia meyakini pasangan calon yang menang adalah Prabowo-Sandiaga.

Andre mengatakan, nantinya lembaga survei yang salah dalam membuat prediksi harus diinvestigasi.

Mereka tidak boleh cuci tangan hanya dengan melakukan quick count saja.

"Enam bulan membangun opini Jokowi pasti menang, pas quick count baru dia beneran," kata Andre.

"Ini penting, harus ada kejujuran, lembaga survei harus jujur. Dia konsultan pemenangan atau survei saja, lalu siapa bohirnya, kita harus tahu," tambah dia.

Baca: Tanggapan Sejumlah Pihak Parpol terhadap Hasil Survei Litbang Kompas, Demokrat Sedih dan Kecewa

Baca: Tanggapi Litbang Kompas, PPP: Kami Mau Lolos Pemilu Bukan Lolos Survei

Baca: Gantikan Romahurmuziy Jadi Ketum, Suharso Monoarfa Optimis PPP Tembus Ambang Batas Parlemen

Adapun survei elektabilitas paslon dalam Pilpres 2019 dilakukan Indo Barometer menggunakan simulasi surat suara lengkap dengan foto paslon.

"Dengan simulasi kertas suara jika seandainya pemilu dilaksanakan hari ini siapa yang dipilih, 50,2 persen memilih Jokowi-Ma'ruf dan 28,9 persen memilih Prabowo-Sandiaga," ujar peneliti Indo Barometer, Hadi Suprapto Rusli dalam konferensi pers, Kamis (21/3/2019).

Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen.

Survei ini dilakukan Indo Barometer pada 6 - 12 Februari 2019, adapun metode yang digunakan dalam penarikan survei ini adalah multistage random sampling.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved