Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2019

Beredar Kabar Ahok Gantikan Ma'ruf Amin sebagai Wapres, Jokowi: Fitnah, Sangat Tidak Mendidik

Joko Widodo menyangkal kabar yang beredar bahwa BTP alias Ahok akan gantikan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden pasangannya jika terpilih lagi nanti.

Editor: Fathul Amanah
TRIBUNNEWS/SENO
Presiden Jokowi memberikan keterangan kepada wartawan usai bertemu CEO Bukalapak Achmad Zaky di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Sabtu (16/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyangkal kabar yang beredar bahwa Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok akan gantikan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden pasangannya jika terpilih lagi nantinya.

Kabar tersebut dimuat di media Indopos, Rabu (13/2/2019) berjudul "Ahok Gantikan Ma'ruf?".

Mendapati kabar tersebut, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf melaporkan pihak Indopos ke Dewan Pers.

Pemimpin redaksi Indopos, Juni Armanto mengatakan berita tersebut sebenarnya berupa bantahan atas hoaks yang beredar di media sosial.

"Intinya sebenarnya kami memperkirakan ini hanya berita bantahan saja yang viral di medsos," ujar Juni kepada wartawan, Jumat (15/2/2019) dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

Baca: Jubir Jokowi-Maruf: Pemberitaan Indopos Ahok untuk Gantikan Maruf Amin Hanya Pengiringan Opini

Dalam berita tersebut, terdapat grafis yang menjelaskan "skenario" penggantian posisi calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Juni mengatakan grafis tersebut beredar di media sosial.

Pihaknya menambahkan bantahan TKN Jokowi-Ma'ruf dalam berita tersebut.

"Sebenarnya kita dapat grafis itu dari medsos, kita hanya mengklarifikasi melalui konfirmasi ke TKN, PDI-P, dan ada pengamat juga," kata dia.

Namun, Juni mengatakan pihaknya mau tidak mau menghadapi pengaduan TKN Jokowi-Ma'ruf ke Dewan Pers.

Indopos siap untuk menjelaskan duduk permasalahannya kepada Dewan Pers.

Baca: Maruf Amin Sengaja Dipasang Jadi Wapres, Setelah Itu Digantikan Ahok, Jokowi: Tidak Mungkin!

"Indopos ingin memberitakan Pilpres ini dalam kondisi netral, tidak berpihak kubu TKN dan BPN. Kalau ada case masalah ini, ini karena dinamika. Tetapi kalau sudah dilaporkan ke Dewan Pers ya sudah kita jelaskan seperti apa," ujar Juni.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf melaporkan media massa yang membuat pemberitaan soal mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan gantikan Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden.

Media tersebut dilaporkan ke Dewan Pers, Jumat (15/2/2019).

"Kami mengadukan pemberitaan salah satu harian yang di situ menggambarkan sesuatu yang tidak benar dan menyesatkan," ujar Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Maruf, Usman Kansong di Posko Cemara, Jumat.

Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menilai pemberitaan tersebut hanya upaya penggiringan opini.

Baca: Jokowi Bocorkan Data-Data yang Akan Dipaparkan di Debat Kedua

"Apa yang dilakukan Indopos tentu itukan sesuatu yang memang bukan fakta. Tidak ada pembicaraan kami soal penggantian Kiai Maaruf Amin dengan Ahok dan bahkan dihubungkan dengan Hary Tanoesoedibjo," Juru Bicara TKN Jokowi-Maruf Amin, Ace Hasan Sadzily di Jakarta, Sabtu (16/2/2019).

Dia menyebut, pemberitaan tersebut bukanlah hasil karya jurnalistik yang didasarkan fakta-fakta tertentu.

"Kami sangat sayangkan, kita harus membedakan mana berita yang objektif mana berita yang mengkonfirmasi opini yang sengaja dibangun. Terutama soal indografisnya. Menurut kami itu sudah penggiringa opini bukan lagi sebuah karya jurnalisitik," tegasnya.

Pihaknya telah melaporkan hal tersebut ke dewan pers. "Sesuai mekanisme sudah dilaporkan ke dewan pers," tutur Ace.

Terkait pemberitaan tersebut, calon presiden nomor urut 01 Jokowi berikan tanggapan.

Baca: Jubir TKN Klaim Jokowi Tak Tersinggung Cuitan Presiden Baru Oleh CEO Bukalapak di Twitter

Jokowi menyesalkan adanya pemberitaan tersebut dan menyebutnya sebagai fitnah dan menyangkalnya.

"Tidak mungkinlah (Ma'ruf digantikan Ahok). Kita ini baru menuju kepada yang namanya pileg dan pilpres," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (16/2/2019) mengutip Kompas.com.

"Jangan diganggu fitnah-fitnah seperti itu. Sangat tidak mendidik, sangat tidak mendidik," Jokowi melanjutkan.

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved