Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2019

Kubu Jokowi Klaim Lebih Unggul, Kubu Prabowo Sebut Jokowi Kurang Pantas Serang Partai

Dalam debat Pilpres 2019, Kubu Jokowi-Ma'ruf klaim unggul dari kubu Prabowo-Sandi. Sementara itu, Kubu Prabowo-Sandi sesalkan serangan personal Jokowi

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Tribunnews/JEPRIMA
Dalam debat Pilpres 2019, Kubu Jokowi-Ma'ruf klaim lebih unggul dari kubu Prabowo-Sandi. Sementara itu, Kubu Prabowo-Sandi sesalkan serangan personal Jokowi kepada Prabowo. 

TRIBUNNEWS.COM - Debat Pilpres 2019 telah usai dilaksanakandi Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1/2019) kemarin malam.

Dalam debat Pilpres 2019 kemarin, Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengklaim, kubunya lebih unggul dari pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Penasihat TKN Jokowi-Maruf Amin, Romahurmuziy alias Rommy menilai, Joko Widodo-Ma'ruf Amin lebih unggul dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada debat pertama Pemilihan Presiden 2019.

Rommy menjelaskan Jokowi lebih unggul ketika mempertanyakan isu gender di kepengurusan Partai Gerindra.

Baca: Respons Paslon 02 Saat Dua Pernyataannya Dianggap Jokowi Menuduh, Senyuman Sandiaga Uno Sarat Makna

"Tentang gender dihubungkan dengan komitmen Prabowo dalam kepengurusan partainya ternyata tidak seisi dengan visi misinya," kata Rommy, dikutip Tribunnews.com dari Warta Kota.

Kemudian, Rommy mengatakan, Jokowi menang dari Prabowo saat membicarakan isu korupsi.

Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Romahurmuziy.
Anggota Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Romahurmuziy. (Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

"Ketika mencalonkan caleg eks terpidana koruspi, ternyata banyak di Partai Gerindra."

"Kita lihat Prabowo sempet kehilangan keseimbangan dengan gimik menari yang memperlihatkan seperti salah tingkah," ungkap Rommy.

Selanjutnya, Rommy menyatakan Jokowi menang dari Prabowo soal isu kepastian hukum.

Baca: Komentar Akhmad Sahal Setelah Debat Pilpres: Andai Mahfud MD Dampingi Jokowi

"Ketika ditanya kepastian hukum selalu diawab ekonomi oleh Sandi. Saya kira masyarakat enggak perlu bingung untuk pilih siapa lagi," tutur Rommy.

Rommy mengakui kekalahan Jokowi saat menjawab isu konflik di tubuh kabinet.

Rommy mengatakan, Jokowi seharusnya mampu menjelaskan perbedaan pendapat di tubuh kabinet.

"Ketika menyinggung impor pangan, di situ Pak Jokowi harusnya menyampaikan perbedaan di antara menteri adalah hal yang biasa."

"Yang lain memang masalah waktu yang belum disampaikan dengan tuntas," ujar Rommy.

Baca: Fahri Hamzah Kecewa Paslon Bawa Contekan saat Debat Pilpres 2019: KPU Menipu Kita!

Di sisi lain, kubu calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menyesalkan sikap Jokowi yang menyerang partai.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani sesalkan sikap Capres petahana Joko Widodo yang menyerang partai, dibanding adu gagasan dan ide dalam sesi debat pertanyaan tertutup.

Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani sesalkan sikap Capres petahana Joko Widodo yang menyerang partai, dibanding adu gagasan dan ide dalam sesi debat pertanyaan tertutup.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Muzani sesalkan sikap Capres petahana Joko Widodo yang menyerang partai, dibanding adu gagasan dan ide dalam sesi debat pertanyaan tertutup. (Tribunnews.com/Danang)

Muzani merujuk pada pertanyaan Jokowi seputar penanganan kasus korupsi kepada Prabowo Subianto.

Saat itu, sang petahana menyebut Gerindra menjadi partai yang paling banyak mantan koruptornya.

Saat itu Jokowi merasa heran mengapa seorang Ketua Umum partai menyetujui para mantan koruptor untuk maju nyaleg.

Baca: Ganjar Pranowo Komentari Pernyataan Prabowo yang Sebut Luas Jateng Lebih Besar daripada Malaysia

"Kenapa kemudian perdebatannya menjadi menyerang partai? Ini kan perdebatan tentang kenegaraan, ide tentang negara, tapi kemudian 01, dua kali menanyakan partai, katanya tidak menyerang personal?," kata Muzani.

Menurut Muzani, sikap Jokowi kurang pantas lantaran dirinya masih berstatus Kepala Negara.

Kubu Prabowo-Sandi, ungkap Muzani, telah berkomitmen untuk tidak menyerang secara personal dalam debat.

Muzani menilai Prabowo sudah benar untuk tidak menyerang balik Jokowi.

"Buat apa kami serang balik, ini calon pemimpin. Emosi harus diredam, rakyat tidak suka begitu," tegas Muzani.

Baca: 6 Pro Kontra 2 Kubu Soal Debat Capres Pilpres 2019: Skor 3-1, Perasaan SBY, hingga Kritik AHY

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved