Selasa, 30 September 2025

3 Fakta Central Neo Soho yang akan Ditutup, Gelar Diskon Besar-besaran hingga Tak akan PHK Karyawan

Berikut ini fakta-fakta tentang ditutupnya Central Neo Soho Jakarta Barat. Gelar diskon besar-besaran hingga tak akan PHK karyawan.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Kompas.com / Dok. Central
Central Neo Soho ditutup, gelar diskon besar-besaran. Berikut ini fakta-fakta tentang ditutupnya Central Neo Soho Jakarta Barat. Gelar diskon besar-besaran hingga tak akan PHK karyawan. Simak selengkapnya disini. 

Berikut ini fakta-fakta tentang ditutupnya Central Neo Soho Jakarta Barat. Gelar diskon besar-besaran hingga tak akan PHK karyawan. Simak selengkapnya disini.

TRIBUNNEWS.COM - Departement Store Central yang berlokasi di mal Neo Soho Jakarta Barat akan segera ditutup pertengahan Februari 2019 ini.

Kabar baiknya, barang-barang yang ada di sana sebagian besar akan di diskon.

Dikutip dari Kompas.com, diskon besar-besaran itu akan berlangsung mulai 14 hingga 17 Januari 2019.

"Central Neo Soho akan berhenti beroperasi, dimulai dengan closing down sale sampai 90 persen," kata PR Department Manager Central, Dimas Wisnu Wardana.

Baca: Puslabfor Selidiki Penyebab Kebakaran Gedung Neo Soho

Dimas menambahkan jika hampir semua barang akan di diskon melalui closing down sale untuk menghabiskan stok barang musim lalu.

Berikut ini kumpulan fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber pada Selasa (14/1/2019).

1. Baru Berjalan 2,5 Tahun

Central Department Store di Neo Soho baru berjalan 2,5 tahun, sedangkan di Grand Indonesia yang merupakan flag ship store-nya sudah berusia 5 tahun.

Selama ini toko ritel ini menjadi destinasi belanja premium yang menghadirkan brand-brand internasional.

Salah satu yang paling dicari termasuk produk-produk dari Thailand.

Central Neo Soho akan ditutup
Central Neo Soho akan ditutup (Kompas.com)

Baca: Illy Caffe Pertama di Indonesia Telah Resmi Dibuka di Neo Soho

2. Tidak Dibarengi dengan Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan

Dimas juga menyampaikan terkait penutupan tersebut tidak akan dibarengi dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Melansir Kontan.co.id, seluruh karyawan Central Dept Store NeoSoho akan ditransfer ke gerai Grand Indonesia.

“Transfer ini untuk karyawan Central yang direkrut oleh PT Central Retail Indonesia saja, untuk supplier akan dikembalikan ke masing-masing pihak supplier,” tambahnya.

Dirinya masih akan mendata terkait dengan jumlah karyawan yang akan ditransfer tersebut, yang jelas penutupan dilakukan lebih karena strategi bisnis.

Oleh karena itu, perusahaan memfokuskan seluruh sumber dayanya di Grand Indonesia dan memperkuat omni channel.

Central Neo Soho
Central Neo Soho (Kontan.co.id)


3. Penyebab Ditutup

Sunny Setiawan, Managing Director PT Central Retail Indonesia membenarkan kabar akan menutup gerai yang dibuka sejak taun 2016 tersebut.

“Ya, confirmed Central NeoSoho akan kami tutup. Detailnya nanti akan diinfo oleh PR ya agar serentak,” ujar Sunny kepada Kontan.co.id, Minggu (13/1/2019).

Dilansir dari laman yang sama, berdasarkan surat pengumuman resmi perusahaan yang diterima keputusan penutupan gerai dilakukan karena performa yang tidak sesuai harapan.

Penutupan dilakukan setelah perusahaan melakukan evaluasi terhadap para penyewa mal dan traffic pengunjung.

4. Penyebab pusat perbelanjaan gulung tikar

Persaingan yang begitu ketat membuat banyaknya pusat perbelanjaan ternama harus gulung tikar.

Dilansir dari Kompas.com, Sarman Simanjorang, Wakil Ketua Kamar Dagang Industri (KADIN) DKI Jakarta memandang ada empat faktor yang menyebabkan banyaknya toko dan pusat perbelanjaan tutup.

"Pertama, daya beli masyarakat yang semakin menurun."

"Kondisi ekonomi global yang berimbas terhadap perekonomian nasional yang belum stabil ini menyebabkan kondisi bisnis dan perdagagan kita juga mengalami kelesuan," kata Sarman kepada Kompas.com, Minggu (17/9/2017).

Dengan demikian, lanjut dia, pendapatan masyarakat juga tidak meningkat.
Masyarakat akan semakin selektif dalam membelanjakan uangnya.

Baca: Promo Grauda Indonesia dan Citilink - Nikmati Diskon Spesial hingga Rp 500 Ribu, Ini Syaratnya

Faktor kedua adalah ketatnya persaingan antar pusat perbelanjaan.

Saat ini, tak sedikit kawasan perumahan, apartemen, dan perkantoran juga dilengkapi dengan minimarket dan pusat perbelanjaan.

Para pekerja maupun penghuni apartemen merasa tidak perlu berjalan jauh menuju pusat perbelanjaan lain untuk memenuhi kebutuhan mereka.

"Kemudian sekarang semakin banyak produk asing yang resmi maupun ilegal."

"Biasanya penjualan produk-produk ini langsung dilakukan kepada konsumen," kata Sarman.

Terakhir, faktor bisnis e-commerce yang semakin menggeliat.

Sarman memandang harga produk yang ditawarkan di toko online atau e-commerce jauh lebih murah dibandingkan di pusat perbelanjaan.

Selain itu, masyarakat tak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan waktu lama untuk berbelanja secara online.

"Ke depan sesuai dengan perkembangan teknologi, maka belanja melalui e-commerce ini menjadi salah satu ancaman pusat perbelanjaan."

"Apalagi ke depan pemerintah akan menerapkan transaksi non-tunai yang membuat masyarakat semakin nyaman dan terbiasa berbelanja via online," lanjut Sarman.

(Tribunnews.com / Bunga)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved