Kamis, 2 Oktober 2025

Jajaran Manajemen Persebaya Surabaya Tolak Tuduhan Lakukan Pengaturan Skor

Jajaran Manajemen Persebaya Surabaya menolak tuduhan bahwa mereka melakukan match fixing

Penulis: Gigih
Editor: Daryono
Instagram @valdo_haay/Satrio Wicaksono
Pemain Persebaya Surabaya, Osvaldo Haay 

TRIBUNNEWS.COM - Jajaran Manajemen Persebaya Surabaya menolak tuduhan bahwa mereka melakukan pengaturan skor.

Persebaya dituduh melakukan pengaturan skor.

Melalui laporan salah satu media cetak nasional hari Minggu (6/1/2019), Persebaya disebut terlibat pengaturan skor ketika bertanding di Liga 2 musim 2017 lalu.

Manajemen Persebaya secara tegas menepis tuduhan tersebut.

“Saya tegaskan tidak ada, Persebaya tidak pernah mengambil keputusan atau menerima perintah untuk mengatur skor,” ujar Candra Wahyudi seusai acara "Meet The President" dikutip Tribunnews dari laman emosijiwaku.com.

“Jadi saya kira ini blunder dari media yang menulis cerita dan kami manajemen pasti akan mengambil langkah hukum,” kata Candra.

“Langkah hukum bisa melalui cara jurnalistik lewat Dewan Pers atau juga bisa ke ranah pidana,” tambahnya.

Baca: Bonek Keluarkan Protes Terhadap Manajemen Persebaya Surabaya

Sebelumnya Persebaya sempat dilaporkan salah satu media ikut “bermain” di laga babak 16 besar Liga 2 12 Oktober 2017 melawan Kalteng Putra.

Green Force mendapat instruksi mengalah untuk memuluskan jalan Kalteng Putra ke babak 8 besar Liga 2.

Persebaya ketika itu sudah dipastikan lolos babak 8 besar sebelum melawan Kalteng Putra.

Sedangkan Kalteng Putra masih harus bersaing dengan Persigo Semeru FC untuk memperebutkan satu slot dari grup C.

Beberapa pihak dari manajemen disebut telah setuju untuk mengalah setelah berkomunikasi dengan Vigit Waluyo.

Vigit adalah salah satu dalang pengaturan skor yang kini sudah ditahan di Lapas Sidoarjo atas kasus korupsi PDAM Sidoarjo.

Persebaya akhirnya harus kalah 0-1 dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo itu dan Kalteng Putra lolos ke babak 8 besar dengan predikat juara grup C.

Atas hasil terebut, Persebaya diduga telah menerima imbalan sebesar Rp 500 juta.

Dalam acara "Meet The President" tersebut, Persebaya juga mendengarkan aspirasi dari berbagai kelompok.

Persebaya menyikapi aspirasi dari suporternya, Bonek mengenai pemain yang memperkuat Persebaya Surabaya.

Perwakilan Bonek dari beberapa tribun bertemu dengan manajemen di salah satu restoran di Surabaya siang (6/1/2019).

Manajemen menjelaskan proses perekrutan pemain untuk menghadapi kompetisi Liga 1 2019 nanti.

Sebelumnya, ketika kompetisi Liga 1 2018 berakhir, Persebaya dikaitkan dengan sejumlah nama-nama pemain.

Diantaranya ada Andik Vermansah dan Evan Dimas Darmono, nama-nama itu muncul dari aspirasi Bonek, dan manajemen bergerak untuk mendapatkan mereka.

”Semua dilakukan secara profesional, mulai dari bertemu negosiasi, menyebutkan angka (harga), kemudian melakukan penawaran. Proses itu sudah kami lakukan,” jelas manajer Persebaya Candra Wahyudi dikutip Tribunnews dari laman resmi klub.

”Untuk Andik, pertemuannya difasilitasi oleh Pak Saleh Hanifah (Direktur Persebaya Amatir), Andik menyampaikan harga, Persebaya juga,” imbuhnya.

Candra menjelaskan bahwa proses negosiasi tidak bisa selalu berjalan lancar, menurutnya banyak faktor yang mempengaruhi proses perekrutan pemain.

”Tidak semua (negosiasi) bisa berjalan sesuai harapan, masalah berhasil atau tidak, itu banyak faktor,” beber Candra.

”Ketika kami di Persebaya dan Andik tidak tercapai kesepakatan, itu adalah proses yang wajar, apalagi proses itu (negosiasi) sudah dijalankan,” imbuhnya.

Candra juga menyebutkan jika proses yang juga diterapkan pada Evan Dimas.

Baca: Manajemen Persebaya Ungkap Cerita di Balik Drama Transfer Pemain: Tangis Evan Gabung Barito Putra

Bahkan menurut Candra, pendekatan kepada gelandang timnas Indonesia itu sudah berlangsung sebelum Liga 1 2018 bergulir.

”Proses sama dengan sebelumnya. Hingga Persebaya mengajukan penawaran resmi seperti yang diminta oleh Evan Dimas." ujar Candra

"Intinya, Persebaya menyepakati harga yang diajukan oleh Evan Dimas,” kata Candra.

Namun, seperti semua tahu, Evan Dimas akhirnya memilih klub lain, Candra mengaku banyak faktor yang mempengaruhi keputusan negosiasi itu.

“Dari dua pemain itu, artinya Persebaya bukan tidak melakukan apa-apa. Semua tahapan sudah dilakukan,” terangnya.

”Penjelasan manajemen saya rasa sudah menjawab keresahan Bonek selama selama ini,” kata Fahim, Bonek asal Surabaya Barat.

”Semoga saja ke depan bisa mendapatkan pemain bintang untuk bisa bersaing di papan atas musim ini,” lanjutnya.

Toni Rupilu, Bonek lainnya, menyatakan pertemuan berjalan guyub.

”Pertemuan tadi sudah menjawab keresahan Bonek terkait dengan pergerakan Persebaya jelang kompetisi, meski menurut beberapa teman-teman masih ada pertanyaan Bonek yang belum terjawab,” katanya.

Memang, tidak semua Bonek puas dengan penjelasan manajemen.

Menyikapi hal itu, manajemen Persebaya menghormati.

”Kalau ditanya ingin juara, kami tentu ingin meraihnya, dukung kami untuk mewujudkannya dengan cara-cara yang baik,” kata Presiden Persebaya, Azrul Ananda yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Evan Dimas kini memperkuat Barito Putera untuk Liga 1 musim depan, sedangkan Andik Vermansyah berlabuh bersama Madura United.

Kini Persebaya Surabaya dikaitkan dengan bek tengah Barito Putera Hansamu Yama dan striker Persela musim lalu, Loris Arnaud.

(Tribunnews.com/Gigih)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved