Urutan Siapa yang Menonton Instagram Story-mu, Ternyata Begini Penentuannya

TRIBUNNEWS.COM - Kamu pasti menduga-duga, mengapa sesorang selalu menjadi urutan pertama dalam daftar penonton Instagram Story-mu.

Sejak dirilis, Instagram Story telah digunakan oleh banyak pengguna Instagram.

Bahkan, pada awal 2017, mereka mengalahkan Snapchat dalam jumlah penonton.

Baca: BREAKING NEWS: Gisella Anastasia Gugat Cerai Gading Marten

Baca: Digugat Cerai Gisel, Gading Justru Berpergian ke Eropa

Sekarang mereka memiliki lebih dari 300 juta pengguna aktif setiap hari, dikutip dari Jumpermedia.co.

Jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah seluruh penduduk Amerika Serikat.

Satu hal yang menjadi kebingungan para pengguna Instagram adalah urutan nama akun yang menonton Instagram Story mereka.

Bagaimana Instagram menetukan urutan dalam daftar ini?

Juni 2016, Instagram menempatkan penekanan besar pada menunjukkan orang lebih dari apa yang ingin mereka lihat.

Penentuan urutan dan tampilan Instagram atau platform lainnya disebut algoritma.

Dulu, kiriman di Instagram diurutkan berdasarkan waktu diunggahnya kiriman tersebut.

Tetapi sekarang Instagram menampilkan urutan berdasarkan akun-akun yang sering berinteraksi dengan akun itu.

Dan urutan Instagram Stories yang disajikan di bagian atas aplikasi, didasarkan pada data keterlibatan yang diambil dari Instagram dan Facebook.

Tidak ada yang benar-benar tahu bagaimana Instagram menentukan urutan orang yang melihat story.

Tetapi ada banyak teori yang beredar tentang hal itu.

Daftar penonton story Instagram tidak kronologis atau berdasarkan waktu, meskipun pada awalnya kronologis.

Saat Instagram story baru saja diunggah dan ditonton oleh sedikit orang, tentu itu termasuk kronologis.

Ketika Instagram story telah ditonton oleh banyak orang, pasti urutannya akan berubah.

Dan, kamu pasti akan berulang kali melihat nama yang sama di urutan paling atas.

Ada teori yang menyatakan, penonton yang berada di urutan teratas adalah orang yang paling sering melihat profil kita.

Meski orang tersebut tidak terlibat dengan konten kita, tidak pernah menyukai atau meninggalkan komentar.

Teori itu menyimpulkan, penonton teratas adalah mereka yang sering stalking profil kita.

Untuk menguji teori tersebut, sejumlah pengguna Reddit membuat akun palsu.

Akun palsu tersebut digunakan untuk membandingkan interaksi di Instagram.

Mereka mulai stalking akun asli mereka menggunakan akun palsu yang mereka buat, tanpa berkomentar dan menyukai kiriman.

Hasilnya, akun palsu itu mulai muncul di urutan paling atas penonton Instagram storinya.

“Jadi, saya melakukan sedikit percobaan dengan seorang teman saya,” kata seorang pengguna Reddit.

“Sebenarnya, selama beberapa hari saya mengunjungi profilnya setiap hari dan saya mengatakan kepadanya untuk tidak mengunjungi profil saya sama sekali."

"Setelah saya melakukan ini selama hampir satu minggu, teman saya mengunggah sebuah cerita dan menebak siapa yang ada di daftar teratas? Saya!"pungkasnya.

“Saya membuat akun lain menggunakan alamat email yang berbeda dan mengintai profil (asli) saya sendiri setiap hari,” kata pengguna Reddit lainnya.

“Saya menonton semua cerita saya beberapa kali, langsung kembali ke awal profil saya, tetapi saya tidak melihat apa-apa sehingga akan tampak seperti penguntit anonim."

Berikut percobaan yang dilakukan oleh Jumpermedia.co.

Percobaan pertama

Percobaan kedua

Berdasarkan percobaan tersebut, ada dua kesimpulan yang didapat.

1. Daftar penonton Story ditampilkan dalam urutan kronologis terbalik hingga ada lebih dari 50 penonton.

2. Setelah 50 kali dilihat, Instagram kemudian mendorong mereka yang paling banyak berinteraksi dengan akun Instagram di bagian atas.

Urutan Instagram story yang ada di beranda Instagram kita juga menggunakan algoritma yang sama dengan urutan feed Instagram.

Hal ini bahkan telah dikonfirmasi oleh Paige Thelan, seorang pekerja teknologi komunikasi Instagram.

“Mirip dengan feed, story diurutkan berdasarkan momen mana yang paling kamu sukai," ujar Paige.

Penentuan urutan itu juga didasarkan pada tiga hal, yakni:

1. Kemungkinan pengguna akan tertarik dengan konten
2. Ketepatan waktu posting
3. Hubungan pengguna dengan postingan orang

(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)