SEA Games 2011
Pedagang di Palembang Enggan Jualan Atribut SEA Games
Maraknya pedagang yang menjual atribut SEA Games di Jakabaring, rupanya tidak mempengaruhi pedagang di tempat lain di Palembang
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Refli Permana
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Maraknya pedagang yang menjual atribut SEA Games di Jakabaring, rupanya tidak mempengaruhi pedagang di tempat lain di Palembang.
Baju, gantungan kunci, hingga boneka Modo dan Modi sangat sulit dijumpai di berbagai tempat yang ada di Palembang.
"Kami memang tidak berniat menjual baju-baju SEA Games. Di Jakabaring kan sudah banyak yang menjualnya. Takutnya kalau kami jual hanya menghabiskan modal dagang saja," ujar Lisma, pemilik kios baju Melati di Pasar 16 Ilir Palembang.
Apa yang dipikirkan Lisma sama dengan. Erwin. Pemilik kios baju Aneka Fashion ini juga tidak tampak menjual baju-baju SEA Games.
"Nyesel saya tidak menjual baju-baju tersebut dari hari pertama SEA Games. Padahal sudah banyak yang nanyain," ujarnya.
Padahal kalau Lisma mau sedikit saja berspekulasi, mungkin ia akan kebanjiran pembeli. Itu terjadi karena banyak calon pembeli yang menanyakan baju-baju tersebut.
"Di Jakabaring kan mahal. Jadi kami coba mencaari di sini. Eh, kok malah sepi yang jual baju," ujar Ayu Selasa (22/11/2011).
Pantauan Sripoku.com, hanya ada dua kios yang menjual baju-baju bertuliskan SEA Games. Itu pun diijual dalam jumlah yang sangat terbatas.
"Sengaja ngambil sedikit. Takutnya tidak ada yang beli. Kalau tahu banyak yang nanya dan kios lain tidak jual, mungkin saya berani ambil banyak," ujar Agung, pemilik kios Trendi.
Alasan yang sama diungkapkan pemilik toko di sekitar Jalan Jendral Sudirman. Alasan mereka hampir sama dengan pedagang baju di Pasar 16 Ilir.
"Takut tidak laku, mas. Lagipula butuh modal banyak untuk menjualnya," ujar Navisa, salah satu pemilik toko baju di Jl Jendral Sudirman.