Hercules Indonesia Giat Latihan Seusai Gembala Kambing

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Hendra Kusuma

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tidak banyak yang tahu sosok Eko Yuli Irawan sebelum dia menyabet beberapa gelar angkat besi dan menjadi pahlawan di ajang SEA Games XXVI dengan memecahkan tiga kategori rekor.

Eko seperti menjadi simbol dari kebesaran dan keagungan dunia olahraga yang mampu melabrak tradisi tanpa memandang status, batas ekonomi ataupun strata sosial. Dengan mengandalkan otot Herculesnya, Eko Yuli Irawan mengumbah jalan hidupnya. Ayahnya seorang penarik becak kala itu dan dia sendiri kerap ke hutan mengembala hewan ternak.

Takdir Eko menjadi lifter bermula saat menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di Lampung 7 tujuh tahun silam. Eko yang sehari-hari mengembala, makin tertarik. Awalnya sering diusir, namun melihat minatnya yang begitu besar, salah seorang pelatih di klub Metro akhirnya mengajak Eko kecil ikut berlatih.

Berbekal izin dari orangtuanya, setelah tugas menggembala kambing (cah angon sebutan di Lampung, red) selesai giat berlatih. Ia diarahkan pelatih Suryono dan Johni, bakat Eko untuk menjadi "Hercules" terasah. Selangkah demi selangkah ia meniti karir bertanding hingga namanya mencuat.

Sebelum memecahkan rekor SEA Games ini, nama Eko sudah berkibar sebagai atlet pertama Indonesia yang meraih medali perunggu di ajang Olimpiade Beijing 2008 di kelas 56 kg dengan total angkatan 288 kg.
Turun di kejuaraan Dunia 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, Eko berhasil menduduki peringkat delapan. Tampil di kelas 56 kg, ia mencatatkan total angkatan 266 kg. Tahun berikutnya Eko berlaga di Kejuaraan Dunia Yunior di Praha, Republik Ceko. Hasilnya? Ia meraih medali emas dan terpilih sebagai lifter terbaik di kejuaraan itu.

Ia juga tampil di Kejuaraan Dunia 2007 di Chiang Mai dengan hasil dua perunggu.  Di penghujung tahun itu Eko kembali mengharumkan nama Indonesia. Dengan berhasil menyabet medali emas di pentas SEA Games. Pada 27 April-5 Mei lalu Eko sempat menjajal naik ke kelas 62 kg dan mengikuti Kejuaraan Asia di Kanazawa. Hasilnya juga luar biasa, ia  mendulang medali perak. Kemudian medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg, medali emas Sea Games di Thailand, 2007, medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007 sekaligus sebagai lifter terbaik.

Selain itu, sederet prestasi dicapainya seperti medali emas PON XVII di Kaltim, 2008, Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 Kg dengan total angkatan 288 Kg. Sementara di SEA Games kali ini mencapai meraih emas dan pecah 3 rekor.