Senin, 6 Oktober 2025

Sepakbola SEA Games 2011

Rahmad Darmawan: Rotasi Demi Semifinal

Semifinal cabang sepakbola mempertemukan runner Grup A (Indonesia) dengan juara Grup B (Vietnam)

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Toni Bramantoro
zoom-inlihat foto Rahmad Darmawan: Rotasi Demi Semifinal
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Pelatih Timnas Indonesia, Rahmad Darmawan (kiri)

Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semifinal cabang sepakbola mempertemukan runner Grup A (Indonesia) dengan juara Grup B (Vietnam). Keduanya akan berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, malam nanti, Sabtu (19/11/2011). Tak ayal kemenangan adalah harga mati bagi Indonesia untuk membuka peluang sebagai juara SEA Games XXVI.

Kemenangan atas Vietnam harus didapat oleh timnas U-23. Pasalnya, pada babak penyisihan, Indonesia dikalahkan oleh tim Malaysia. Akan tetapi, hal itu dianggap sesuatu yang wajar oleh sang pelatih Rahmad Darmawan lantaran Indonesia lebih memilih menyimpan para amunisinya untuk berlaga di semifinal. Terlebih kalah atau menang melawan Malaysia tidak berpengaruh bagi Indonesia yang telah memastikan lolos ke babak semifinal.

"Memang sengaja beberapa pemain tidak saya mainkan untuk rotasi. Ini guna mempersiapkan pada laga semifinal," kata RD.

Layaknya, bermain catur, hari ini, Sabtu (19/11/2011) tengah memulai permainannya. Betapa tidak, jika Indonesia berhasil menang atau minimal seri melawan Malaysia, Indonesia akan berstatus sebagai juara Grup dan otomatis akan melawan runner up Grup B yakni Myanmar, dimana diatas kertas kekuatannya lebih ringan dibandingkan Vietnam.

Namun, anggapan tersebut langsung ditepisnya. Menurut RD, kedua tim tersebut, apakah Vietnam atau Myanmar, sama sekali tidak ada bedanya. Rahmad mengatakan, keduanya merupakan tim kuat, akan tetapi berbeda dari segi taktik.

"Vietnam adalah tim yang punya agresivitas menyerang cukup bagus. Mereka punya dua sayap dengan pergerakan bagus, serta striker yang saling mengisi. Itu yang saya tahu di pertandingan kemarin," ungkap mantan pelatih Persipura Jayapura, Sriwijaya FC, dan Persija Jakarta itu.

Sementara itu Myanmar, kata dia, adalah tim yang cukup bagus dalam organisasi pertahanan dengan kombinasi serangan balik yang cepat. "Jadi secara umum saya pikir Myanmar dan Vietnam tidak jauh beda," terang RD.

Di tempat terpisah, pelatih Vietnam, Falko Gerd Gotz mengakui melawan Indonesia merupakan laga yang sulit. Selain memang Indonesia merupakan tim kuat, Vietnam juga akan mengalami serangan mental dari suporter fanatik Indonesia. Walhasil ini merupakan awal yang sulit bagi Vietnam di semifinal.

"Kami tidak bisa memilih tim di semifinal. Di semifinal kami mengawali permulaan yang sulit. Besok tidak hanya melawan tim tapi penonton," kata Falko.

Akan tetapi, ia meyakini adanya puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Utama GBK juga akan memberikan tekanan kepada skuad Garuda Muda.

"Kalau masalah tekanan sama saja. Apa yang dialami Vietnam sama dengan Indonesia yang bermain dihadapan penontonnya sendiri, dimana mereka mengharapkan kemenangan. Jadi, tekanannya sama saja," paparnya. Oleh karena itu,
Vietnam membutuhkan konsentrasi untuk melawan Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved