Sepakbola SEA Games 2011
Penjual Es dari Tambaksari Yang Merepotkan Bek Thailand (1)
Siapa sangka, sang penjual minuman itu kini tumbuh sebagai ikon sepakbola Surabaya dan Timnas Indonesia, Andik Vermansyah

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suatu ketika, ribuan suporter Persebaya Surabaya menyemut untuk menyaksikan setiap Tim Bajul Ijo bertanding di Stadion Gelora 10 November Tambaksari, Surabaya. Di antara kerumunan suporter, seorang bocah kecil selalu pula hadir untuk menjajakan minuman ringan dan kue.
Sambil menggendong jualannya, ia berjalan keliling di sekitar depan stadion mencari pembeli. "Minum mas...," demikian teriak kecilnya saat menawari suporter untuk membeli minuman.
Siapa sangka, sang penjual minuman itu kini tumbuh sebagai ikon sepakbola Surabaya. Ia menjadi bintang Persebaya. Bahkan kariernya terus menanjak dengan masuk skuad Timnas U-23 di SEA Games 2011.
Itulah kisah perjalanan seorang Andik Vermansyah, pesepakbola kelahiran Jember, Jawa Timur, 23 November 1991. Sebelum menjadi pesepakbola profesional dengan gaji tinggi, ia pernah menjadi penjual minuman dan kue semasa kecilnya. Ia juga pernah menjadi loper koran.
"Saat itu saya kelas IV SD. Saya membantu pedagang di stadion berjualan setiap Persebaya bertanding untuk memenuhi keinginan membeli sepatu sepakbola. Setelah besar, saya juga pernah menjadi loper koran," tutur kepada Tribunnews.com, belum lama ini.
Andik mengawali kariernya sebagai pemain Persebaya junior pada tahun 2004 hingga 2005, hingga akhirnya masuk dalam skuad PON Jawa Timur di Kalimantan Timur pada tahun 2008. Ia sukses menyumbang medali emas untuk Jatim yang semakin melambungkan namanya sebagai pemain muda berbakat.
Tubuh mungil Andik mengingatkan pada pemain Argentina Lionel Messi yang memperkuat Barcelona. Pergerakan Messi kerap menjadi momok bagi pertahanan lawan. Pada pertandingan Indonesia vs Thailand, Minggu (13/11/2011) yang berakhir 3-1 untuk keunggulan tim Garuda itu, Andik memang tak mencetak gol. Tetapi, berkat pergerakan lincahnya, dua pemain Thailand harus bertindak kasar yang berbuah dua kartu merah.