Selasa, 30 September 2025

13 Jenis Ular Piton yang Ada di Indonesia, Lengkap dengan Ciri-cirinya

Setidaknya ada 13 jenis piton yang hidup di Indonesia. Apa saja dan bagaimana ciri-cirinya?

Editor: Sri Juliati
TRIBUNJOGJA/WISANG SETO PANGARIBOWO
Ular piton yang menyerang dua warga dusun trenggono kidul, Kamis (10/1/2018) yang berhasil diamankan oleh warga sekitar. 

TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak asal Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sarijem dan Tri Dwianto mati-matian menyelamatkan diri serangan ular piton, Kamis (10/1/2019).

Beruntung, keduanya selamat dari insiden tersebut dan mendapat pertolongan medis.

Insiden yang menimpa Sarijem dan Tri bukanlah yang pertama terjadi di Indonesia.

Beberapa bulan lalu, seorang wanita asal Sulawesi justru diserang lalu ditelan ular piton.

Baca: Ular Piton Ukuran Jumbo Lilit Ibu dan Anak di Gunungkidul

Baca: Kisah Pemburu Ular Piton, Tebas Kepala Ular Piton Menggunakan Parang

Baca: Sempat Heboh Ular Piton 4 Meter Gigit Seorang Pria, Kini Ular Kobra Masuk ke Rumah Warga di Denpasar

Wanita itu sudah dalam keadaan meninggal saat perut ular piton disayat.

Ada juga sanca batik yang memangsa petani di Sulawesi.

Seperti halnya hewan lain, piton yang hidup di Indonesia pun beragam.

Ada yang hidup di air, pohon, maupun di bebatuan.

Peneliti ular dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, menguraikan, setidaknya ada 13 jenis piton yang hidup di Indonesia.

Apa saja dan bagaimana ciri-cirinya?

Berikut uraian singkat berdasarkan data yang dihimpun Kompas.com dari Reptile Database dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).

1. Sanca Bodo atau Python Burma (Python bivittatus)


Sanca Bodo (Python bivittatus)
Sanca Bodo (Python bivittatus) (Wikipedia)

Piton ini merupakan jenis yang paling fenomenal.

Tersebar di Sumatera, Jawa, hingga Bali, piton ini makin sulit ditemui di hutan yang jadi habitat aslinya tetapi justru jadi spesies invasif di Amerika Serikat.

Jenis piton ini banyak diperdagangkan sehingga statusnya menurut IUCN pun "rentan."

2. Sanca Darah (Python brongersmai)

Jenis piton ini ditemukan di Sumatera.

Tubuhnya pendek, maksimal 3 meter, dam cenderung gemuk.

Ciri utamanya adalah warna tubuh yang kemerahan, menyerupai darah.

Ular ini juga kerap disebut sebagai ular sawah darah atau ular tepek.

3. Sanca Darah Hitam (python curtus)


Phyton curtus
Phyton curtus (Wikipedia)

Spesies ini juga ditemukan di Sumatera dan memiliki tubuh pendek seperti P brongersmai.

Bedanya, warnanya cenderung lebih gelap.

Sanca darah hitam juga jadi satu incaran pedagang kulit hewan sebab pola warnanya yang menarik untuk bahan dasar tas, sepatu, atau aksesori lainnya.

4. Puraca (Python breitensteini)


Phyton breitensteini
Phyton breitensteini (Wikipedia)

Jenis ini sebelumnya dianggap satu spesies dengan Phyton curtus namun akhirnya dipisahkan.

Ular ini endemik Borneo dan punya warna dominan coklat.

Warga lokal biasanya menyebut ular yang tak akan lebih dari 3 meter ini dengan nama ripung atau lipung.

5. Sanca Hijau (Morelia viridis)


Morelia viridis
Morelia viridis (Wikipedia)

Di Indonesia, jenis ini ditemukan di Papua.

Bila jenis sanca lainnya berwarna gelap, jenis ini berwarna hijau terang.

Berukuran tak terlalu panjang, ular ini banyak ditemukan di pepohonan.

Ular berwarna hijau agar bisa menyamarkan diri sebagai dedaunan.

6. Sanca Bulan (Simalia boeleni)


Simalia boeleni
Simalia boeleni (Reptile Talk)

Jenis piton ini hidup di pegunungan Papua pada ketinggian lebih dari 1.750 meter di atas permukaan laut.

Warnanya cenderung kehitaman.

Panjang tubuh dewasanya hanya sekitar 3 meter sehingga mangsanya pun hewan-hewan kecil.

7. Sanca Permata (Morelia amethistina)


Morelia amethistina
Morelia amethistina (Wikipedia)

Piton ini juga dijumpai di Papua.

Karakteristik utamanya adalah warna sisik yang terang menyerupai permata.

Sanca permata terpanjang yang pernah ditemukan mencapai 8,5 meter. Tapi, itu langka.

Biasanya, ukuran 5 meter pun sudah tergolong besar untuk jenis ini.

8. Piton Halmahera (Morelia tracyae)


Morelia tracyae
Morelia tracyae (Wikipedia)

Jenis piton ini mirip dengan sanca permata tetapi tersebar di wilayah berbeda.

Morelia tracyae tersebar hanya di wilayah Halmahera, mencakup Ternate, Tidore, hingga Tanimbar.

9. Piton Maluku (Morelia clastolepis)


Morelia clastolepis
Morelia clastolepis (Wikipedia)

Jenis ini tersebar di wilayah Maluku.

Karakteristik utamanya adalah warna tubuh yang coklat terang.

10. Sanca Pelangi (Liasis fuscus)


Liasis fuscus
Liasis fuscus (Wild Herps)

Jenis piton ini ditemukan di Papua.

Warna tubuhnya sebenarnya coklat, tetapi akan menyerupai pelangi bila terkena cahaya.

Ular ini aktif pada malam hari.

Saat siang, ular ini biasanya bersembunyi di vegetasi atau di dekat sungai.

11. Sanca Mata Putih (Liasis savuensis)


Liasis savuensis
Liasis savuensis (Pythonidae.nl)

Jenis ini juga tersebar di Papua.

Panjangnya hanya sekitar 1,5 meter sehingga kadang disebut piton terkecil di dunia.

Karakteristik utamanya adalah bagian mata yang berwarna putih.
Ular ini biasanya memangsa tikus dan hewan berukuran sedang.

12. Sanca Coklat (Leiophyton albertisii)


Leiophyton albertisii
Leiophyton albertisii (Pythonidae.nl)

Piton berwarna ini bsia ditemukan di Papua.

Warnanya sebenarnya coklat tetapi akan tampak mengkilau bila terkena cahaya.

Panjang ular ini tak lebih dari 2,5 meter.

13. Sanca Batik

 
Sanca Batik (Phyton reticulatus)
Sanca Batik (Phyton reticulatus) (Reptarium)

Ular piton jenis ini rasanya paling sering dijumpai masyarakat Indonesia.

Ular ini mempunyai pola warna menyerupai batik.

Penyebarannya di seluruh Asia Tenggara.

Di Indonesia, bisa dijumpai dari Sumatera hingga Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku.

Jenis ini terdaftar sebagai reptil terpanjang di dunia. Panjangnya bisa mencapai 8 meter.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "13 Jenis Piton Indonesia yang Harus Anda Ketahui Keberadaannya"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved