Senin, 29 September 2025

Puncak Gerhana Bulan akan Terjadi Pukul 03.22 WIB

Muhamad Sadly mengatakan peristiwa ini terjadi akibat pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan yang berlangsung saat bulan purnama.

Editor: Fajar Anjungroso
Grid.ID
Gerhana Bulan Total 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gerhana Bulan Total (GBT) atau Super Blood Moon yang terjadi dini hari nanti merupakan peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga cahaya tidak semuanya sampai ke Bulan.

Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Muhamad Sadly mengatakan peristiwa ini terjadi akibat pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan yang berlangsung saat bulan purnama.

"Pergerakan posisi Matahari, Bumi dan Bulan ini hanya berlangsung saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Ini juga merupakan GBT terlama pada abad ke-21," ujar Sadly saat dikonfirmasi Warta Kota, Jumat (26/7/2018).

Ia memaparkan proses GBT dimulai ketika piringan Bulan mulai memasuki penumbra Bumi sekitar pukul 00.13 WIB.

Setelah itu kecerlangan Bulan lebih redup dibandingkan sebelum gerhana.

"Perubahan kecerlangan ini tidak dapat dideteksi oleh mata tanpa alat. Hanya dapat dideteksi dari hasil perbandingan perekaman antara sebelum gerhana dan setelah gerhana," katanya.

Selanjutnya adalah fase gerhana sebagian, dimana piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 01.24 WIB.

Hal ini ditandai dengan sedikit lebih gelapnya bagian Bulan yang mulai memasuki umbra Bumi.

Semakin lama, maka bagian gelap ini semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan memasuki umbra Bumi pukul 02.30 WIB.

Baca: Sebelum Beraksi, Pelaku Penusukan di Bekasi Sempat Buat Status di Facebook

"Sejak itu bagian Bulan memerah dan mencapai puncak merah gerhana pada pukul 03.22 WIB," ungkapnya.

Memerahnya piringan Bulan karena cahaya Matahari dihamburkan atmosfer Bumi, selanjutnya bagian cahaya merahnya diteruskan sampai Bulan. Makanya fase totalitas GBT akan berwarna kemerahan.

Peristiwa memerahnya piringan Bulan saat fase totalitas berakhir pukul 04.13 WIB ketika piringan Bulan memasuki penumbra Bumi.

"Sejak itu piringan Bulan terlihat gelap kembali plus adanya sedikit bagian terang pada piringan Bulan yang menandakan peristiwa gerhana Bulan sebagian kembali terjadi," ucap Sadly.

Seiring waktu, bagian terang semakin besar hingga akhirnya seluruh piringan Bulan meninggalkan umbra Bumi pukul 05.19 WIB.

Disaat ini, Bulan berada di bagian penumbra Bumi sehingga peristiwa gerhana Bulan penumbra kembali terjadi.

"Kini Bulan semakin cerlang meskipun kurang cerlang dibandingkan purnama biasa. Gerhana selesai pukul 06.30 WIB saat Bulan meninggalkan penumbra Bumi," paparnya.

Rangkaian fase GBT dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia dengan catatan semakin kearah Barat, pengamat akan memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan