Senin, 6 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

Sosok & Rekam Jejak Lekagak Telenggen, Komandan TPNPB-OPM Perintahkan Penembakan Tukang Ojek Misto

Penembakan yang menewaskan Misto, tukang ojek di Distrik Mulia dilakukan atas perintah Mayjen Lekagak Telenggen.

Penulis: Dewi Agustina
Kolase/Istimewa
TUKANG OJEK DITEMBAK OPM - Misto (47), seorang tukang ojek warga asal Probolinggo-Jawa Timur meninggal diduga ditembak oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa penembakan terjadi di Kampung Pruleme, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah, Senin (15/9/2025) malam. (kiri) Lekagak Telenggen, komandan tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). 

TRIBUNNEWS.COM, PUNCAK JAYA - Misto (47), seorang tukang ojek warga asal Probolinggo-Jawa Timur meninggal diduga ditembak oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Peristiwa penembakan terjadi di Kampung Pruleme, Provinsi Papua Tengah, Senin (15/9/2025) malam.

Baca juga: KKB Aibon Kogoya Tewaskan 20 Korban Termasuk Prajurit TNI/Polri Sejak 2021, Ini Daftar Aksi Sadisnya

Kampung Pruleme merupakan salah satu kampung resmi yang tercatat dalam sistem pemerintahan Indonesia.

Berlokasi di Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah.

Juru bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom, mengklaim penembakan dilakukan atas perintah Mayjen Lekagak Telenggen.

 

Misto Tukang Ojek Ditembak KKB Papua_1
TUKANG OJEK DITEMBAK KKB - Misto (47), seorang tukang ojek warga asal Probolinggo-Jawa Timur meninggal diduga ditembak oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM). Peristiwa penembakan terjadi di Kampung Pruleme, Provinsi Papua Tengah, Senin (15/9/2025) malam.

 

Mereka menuding korban adalah agen intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai tukang ojek.

OPM menyatakan banyak agen intelijen menyamar sebagai tukang ojek atau pekerja sipil di wilayah konflik.

Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah gerakan separatis yang bertujuan untuk memisahkan wilayah Papua dari Indonesia dan mendirikan negara merdeka bernama Republik Papua Barat.

Didirikan pada 1 Desember 1963, sebagai bentuk penolakan terhadap integrasi Papua ke Indonesia setelah berakhirnya kekuasaan Belanda.

Baca juga: Sosok Prada Yahya, Gugur saat Kontak Tembak dengan KKB, Sempat Chat Hari Minggu Tidak Bisa Online

Siapa Lekagak Telenggen?

Lekagak Telenggen adalah salah satu tokoh sentral dalam gerakan separatis bersenjata di Papua

Ia dikenal sebagai komandan tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), sayap militer dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), yang aktif melakukan perlawanan terhadap pemerintah Indonesia di wilayah pegunungan Papua Tengah.

Lekagak Telenggen berasal dari Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Dia dideklarasikan sebagai komandan TPNPB-OPM sejak tahun 2019.

Lekagak Telenggen sering disebut sebagai “sutradara aksi teror” karena keterlibatannya dalam berbagai serangan bersenjata terhadap aparat dan warga sipil.

Rekam Jejak

Berikut sejumlah aksi yang dilakukan Lekagak Telenggen

Penyerangan terhadap Aparat 

Terlibat dalam berbagai baku tembak dengan TNI-Polri, termasuk insiden di Pasar Sinak dan Lanny Jaya yang menewaskan beberapa anggota OPM dan aparat.

Serangan terhadap Freeport 

Pernah memimpin serangan terhadap operasional PT Freeport Indonesia sebagai bentuk perlawanan terhadap eksploitasi sumber daya alam.

Perebutan Senjata

Dalam beberapa insiden, kelompoknya mengklaim berhasil merampas senjata milik aparat yang tewas.

Juru bicara OPM, Sebby Sambom, sering menyebut Lekagak Telenggen sebagai pemimpin yang bertanggung jawab atas berbagai operasi militer OPM. 

Ia juga kerap menantang aparat untuk datang langsung ke markas mereka jika ingin merebut kembali senjata yang dirampas.

Lekagak Telenggen menjadi simbol perlawanan bersenjata di Papua, namun juga menjadi sorotan karena aksi-aksinya yang menimbulkan korban jiwa dan ketakutan di kalangan masyarakat sipil. 

Serang Karyawan PT Modern

Pada Selasa (15/3/2016), KKB pimpinan Lekagak Telengen menyerang karyawan PT Modern yang sedang mengerjakan proyek jalan trans-Papua di Kabupaten Puncak, Papua.

Akibat penyerangan itu empat orang tewas, teridentifikasi bernama Anis, David, Andi, dan Daud.

Saat itu, ada tujuh orang yang sedang bekerja mengerjakan proyek jalan trans-Papua. 

Kronologis Kejadian

Penembakan terhadap Misto terjadi saat tukang ojek itu hendak mengantar penumpang seorang ibu ke arah Kampung Unduh, Distrik Yamo.

Namun hingga malam hari dia tidak kembali ke pangkalan.

Pukul 20.00 WIT, rekannya sesama tukang ojek pangkalan mengabarkan bahwa Misto belum kembali.

Mereka lalu meminta bantuan warga untuk mencari.

Setelah melakukan pencarian, Misto ditemukan sudah tidak bernyawa.

Dia menderita luka tembak di bagian leher belakang tembus ke rahang kanan.

Jenazah dievakuasi oleh Satgas Operasi Damai Cartenz dan Polres Puncak Jaya ke RSUD Mulia, lalu diterbangkan ke Sentani.

Petugas mengamankan barang bukti di antaranya: 

  • Motor Jupiter MX King
  • handphone
  • uang tunai
  • pakaian
  • helm 
  • tas kecil berisi keris
  • gelang tasbih
  • rompi ojek bernomor 217

Menurut keterangan masyarakat Kabupaten Puncak Jaya, sekitar pukul 13.00 WIT kelompok OPM Puncak Jaya (Sektor Mewoluk) sedang melakukan pertemuan dengan kelompok OPM Puncak (Sektor Sinak) di sekitaran Kampung Unduh, Distrik Yamo, Kabupaten Puncak Jaya.

Tim Puncak Jaya saat ini masih berkoordinasi dengan aparat keamanan dan tim lainnya terkait informasi laporan lengkap. 

Sumber: (Tribunpapuatengah.com) (Tribunnews.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunpapuatengah.com dengan judul OPM Tembak Tukang Ojek di Kabupaten Puncak Jaya, Ini Kronologisnya

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved