Senin, 29 September 2025

Tak Lagi Menadah Hujan, Warga Desa Tuwiri Kulon Tuban Jawa Timur Mulai Dapat Akses Air Bersih

Selama puluhan tahun, warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser di Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur

|
Editor: Wahyu Aji
HandOut/IST
AKSES AIR BERSIH - Bantuan sarana dan prasarana air bersih berupa tandon air dan pipanisasi untuk distribusi air bersih ke rumah warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser di Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama puluhan tahun, warga Dusun Bulu dan Dusun Mah Beser di Desa Tuwiri Kulon, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kesulitan mendapatkan air bersih.

Akibat terbatasnya sumber air, kondisi air tanah yang terlalu dalam, serta jarak sumber air permukaan yang jauh memaksa warga mengandalkan air hujan untuk disimpan saat musim penghujan, dan membeli air dari mobil tangki saat musim kemarau.

Melihat kondisi tersebut, PT Semen Indonesia (SMGR) membangun sarana dan prasarana air bersih berupa tandon air atas berkapasitas 12.000 liter dan tandon air bawah dengan kapasitas 8.000 liter, serta pipanisasi sepanjang 2 km yang dilengkapi sistem distribusi air ke rumah-rumah warga.

SMGR adalah perusahaan BUMN klaster infrastruktur yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia, dengan 51 persen saham dimiliki Pemerintah Indonesia.

Kepala Desa Tuwiri Kulon, Dasmiyati, mengatakan, adanya bantuan ini maka warganya dapat menikmati kemudahan akses air bersih yang tersalurkan langsung ke rumah.

Dasmiyati mengaku sebelumnya warga harus membeli air bersih hingga 4 tangki dengan kapasitas 5.000 liter setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan air sehari hari dan untuk minuman ternak.

“Adanya sumur bor, serta bantuan tandon air dan jaringan pipa, warga cukup membayar iuran bulanan yang jauh lebih murah. Saat ini sudah ada 94 kepala keluarga yang merasakan manfaat dari program ini,” kata Dasmiyati dikutip Senin (11/8/2025).

Menurut Dasmiyati, pengadaan sarana dan prasarana air bersih ini dijalankan melalui skema pembiayaan bersama.

Pengeboran sumur didanai Dana Desa (DD), sementara sistem pipanisasi hingga ke rumah warga difasilitasi program TJSL dari SMGR.

Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (HIPPAM) mengelola fasilitas air bersih ini sehingga operasional dan keberlanjutannya dapat terjaga.

Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni mengatakan, akses terhadap air bersih adalah kebutuhan dasar yang menjadi prioritas dalam mendukung kesehatan, produktivitas, dan kesejahteraan warga.

Baca juga: Dukung Green Lifestyle, UMB Olah Air Hujan Jadi Air Minum dengan Teknologi SPAHITS

"Harapannya, infrastruktur air bersih ini tidak hanya dimanfaatkan secara optimal, tetapi juga dijaga dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk keberlangsungan generasi berikutnya," ujar Vita.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan