Baru 60 Persen Rumah Warga Papua Punya Akses Air Minum Layak, Tergantung Hujan dan Sungai
Keterbatasan akses air minum layak masih dijumpai di negeri ini, terutama di Papua.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keterbatasan akses air minum layak masih dijumpai di negeri ini, terutama di Papua.
Data Badan Pusat Statistik tahun 2023 menunjukkan bahwa Papua masih menjadi provinsi dengan persentase terendah rumah tangga yang memiliki akses terhadap air minum layak di Indonesia.
Hanya sekitar 60 persen rumah tangga yang memiliki akses ke sumber air minum yang terlindungi seperti sumur bor, leding, atau air hujan.
Krisis ini berdampak luas, dari kesehatan, pendidikan, hingga produktivitas ekonomi warga.
Salah satu kawasan yang masih terbatas akses air minum yang layak adalah di Kampung Baru Senggo, Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
Selama bertahun-tahun, ratusan warga di Kampung Baru Senggo bergantung pada air hujan atau mengambil air dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketergantungan pada sumber air yang tidak terlindungi ini kerap memicu berbagai masalah kesehatan seperti diare, penyakit kulit, dan infeksi saluran pencernaan.
Kini, kesulitan itu teratasi karena telah dibangun sumur yang jadi sumber air bersih bersih pertama di sana.
“Sebelum ada sumur, masyarakat di Kampung Baru Senggo hanya mengandalkan air hujan atau mengambil dari sungai. Sekarang mereka merasa sangat bersyukur dan terbantu,” ujar Bidan Wike Afrilia.
Atas inisiatif Bidan Wike, yang dikenal luas berkat dedikasinya di pedalaman Papua, kini disana telah dibangun sumur yang jadi sumber air bersih bersih pertama.
Tak sendiri, komitmen Bidan Wike untuk membantu masyarakat kembali diwujudkan oleh pengusaha Shandy Purnamasari, pemilik J99 Corp, istri Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Gilang Dirga.
Bidan Wike Afrilia yang kenal dengan Shandy karena menjadu Brand Ambassador MSGLOW Beauty di Papua menyatukan ide mereka membentuk kepedulian terhadap warga atas kesulitan air bersih yang layak minum.
Melihat ratusan orang warga yang selama ini hidup dengan keterbatasan akses air layak, ide itu muncul dan berhasil diwujudkan.
“Saya sangat bersyukur, semoga sumur ini bermanfaat bagi warga sekitar, aamin," kata Bidan Wike.
Shandy Purnamasari menyampaikan rasa harunya saat melihat kondisi masyarakat di Papua Selatan.
“Saya merasa terharu dan kami bangga bisa berkontribusi. Ini baru awal. Kami ingin terus membantu dan memberikan manfaat lebih besar untuk masyarakat Papua,” ungkapnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
WWF 2024 Bali, Begini Kolaborasi Pemerintah dan Swasta Tingkatkan Akses Air Minum Layak ke Warga |
![]() |
---|
Tak Peduli Orang Asli Papua Maupun Pendatang, Jadi Korban Kebiadaban OPM, Satu Tewas Dua Luka Tembak |
![]() |
---|
Wapres: Anggaran APBN Kecil, Indonesia Hadapi Kesenjangan Pembiayaan Infrastruktur Air |
![]() |
---|
Polri Minta Warga Papua Tak Terhasut Isu Merdeka Setelah Lukas Enembe Ditangkap Terkait Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.