Top Rank
10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Terendah, Kalimantan Selatan Urutan 4
BPS ungkap 10 provinsi dengan akses air minum layak terendah, soroti tantangan pemerataan infrastruktur dasar terutama di wilayah timur.
Penulis:
Faisal Mohay
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Air minum layak adalah kebutuhan dasar yang seharusnya mudah diakses oleh setiap rumah tangga di Indonesia.
Namun, data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kesenjangan akses terhadap sumber air minum layak masih terjadi di berbagai provinsi.
Beberapa wilayah, terutama di bagian timur Indonesia, mencatat persentase rumah tangga dengan akses air layak yang sangat rendah.
Kondisi ini mencerminkan tantangan besar dalam pembangunan infrastruktur dasar dan pemerataan layanan publik.
Akses air minum layak adalah air dari sumber terlindung seperti air keran, sumur bor, sumur terlindung serta mata air terlindung.
Rumus perhitungan persentase yang digunakan BPS yakni jumlah rumah tangga dengan akses air minum layak dibagi total jumlah rumah tangga dikali 100 persen.
Simak 10 provinsi dengan akses air minum layak terendah berdasarkan data BPS:
- Papua Pegunungan – 30,64 persen
2. Papua Selatan – 71,90 persen
3. Bengkulu – 72,10 persen
4. Kalimantan Selatan – 77,34%
Baca juga: 10 Provinsi dengan Warga Paling Aktif Gunakan Bahasa Daerah, Jawa Tengah Bukan Pertama
5. Kalimantan Tengah – 78,71%
6. Sulawesi Barat – 80,14%
7. Papua Tengah – 81,53%
8. Papua Barat Daya – 81,68%
9. Kalimantan Barat – 82,13%
10. Papua Barat – 82,38%
Keran Siap Minum
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah mendorong terciptanya sistem air minum yang memungkinkan masyarakat Indonesia mengonsumsi air langsung dari keran, sebagaimana sudah diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Menurut Endra S. Atmawidjaja, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, saat ini sekitar 92 persen penduduk Indonesia telah menikmati akses terhadap air minum yang layak.
Baca juga: 10 Provinsi Penghasil Padi Terbanyak di Indonesia 2025, Jawa Mendominasi
Pemerintah menargetkan angka tersebut bisa mencapai 100 persen dalam waktu dekat, sejalan dengan komitmen global melalui Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
“Kalau bicara air minum layak, saya optimis target 100 persen bisa segera tercapai,” ujar Endra dalam diskusi daring bertajuk Mengawal 10 Tahun Pembangunan Infrastruktur, yang digelar Selasa (3/9/2024).
Setelah akses air minum layak terpenuhi, pemerintah akan berfokus pada peningkatan kualitas menuju air minum aman yakni air yang dapat langsung dikonsumsi tanpa perlu dimasak atau disaring terlebih dahulu.
Contohnya, kata Endra, sudah bisa ditemukan di IKN, di mana air dari jaringan perpipaan dapat diminum langsung.
“Air minum aman ini adalah standar yang dimiliki negara-negara maju. Kalau kita berkunjung ke luar negeri, air dari keran bisa langsung diminum. Kita belum sampai di sana,” jelas Endra, yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Kementerian PUPR.
(Tribunnews.com/Mohay/Endrapta)
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.